Dewan Pemilu Kota New York merilis hasil penghitungan suara pilihan berperingkat pada hari Selasa, satu minggu setelah hasil awal yang hanya mencerminkan kandidat pilihan pertama pemilih menunjukkan Mamdani dengan sekitar 44 persen suara dan Cuomo dengan sekitar 36 persen.
Mamdani sekarang unggul atas mantan Gubernur Andrew Cuomo dengan selisih 12 poin, 56?rbanding 44 persen, dalam pemilihan pendahuluan Demokrat, menurut hasil terbaru.
Mamdani Lawan Balik Trump
Sementara itu, Mamdani mengecam ancaman Trump untuk menangkapnya terkait janjinya untuk melawan penggerebekan ICE.
Mamdani menyebut komentar Trump tersebut sebagai "serangan terhadap demokrasi kita" dan "intimidasi".
Dirinya pun mengatakan bahwa ia akan menjadi "mimpi terburuk Donald Trump".
Ia mengutuk upaya Pemerintahan Trump untuk melakukan deportasi massal, dan berjanji dalam pidatonya pada malam pemilihan pendahuluan untuk menggunakan wewenangnya untuk "menghentikan agen ICE yang bertopeng mendeportasi tetangga kita".
Beberapa jam kemudian, Mamdani menulis di media sosial untuk mengecam komentar Trump.
Dia mengatakan bahwa Trump mengancam akan menangkapnya "bukan karena saya melanggar hukum apa pun, tetapi karena saya akan menolak membiarkan ICE meneror kota kita".
"Pernyataannya tidak hanya merupakan serangan terhadap demokrasi kita, tetapi juga upaya untuk mengirim pesan kepada setiap warga New York yang menolak bersembunyi: jika Anda berbicara, mereka akan mendatangi Anda," kata Mamdani, dikutip dari TIME.
"Kami tidak akan menerima intimidasi ini," lanjutnya.
Operasi deportasi massal Pemerintahan Trump telah memicu kontroversi dan kritik yang meluas, termasuk di kalangan politisi New York.
Pada bulan Juni, pengawas keuangan Kota New York Brad Lander, seorang kandidat dalam pemilihan pendahuluan Demokrat untuk wali kota pada saat itu, ditahan oleh agen federal di gedung pengadilan imigrasi Manhattan saat ia berusaha mengawal seorang individu yang tampaknya berusaha ditangkap oleh pejabat federal.
Lander telah mengamati sidang pengadilan imigrasi setelah semakin banyak laporan bahwa imigran yang menghadiri proses pengadilan di sana ditangkap oleh agen ICE.
Pada bulan yang sama, ribuan orang turun ke jalan di Los Angeles untuk memprotes penggerebekan ICE di daerah tersebut, yang memicu kemarahan Trump dan mendorongnya untuk memobilisasi Garda Nasional.
Protes atas kebijakan imigrasi Trump yang agresif segera menyebar ke banyak kota lain di seluruh negeri, termasuk Kota New York.
Sumber: Tribunnews
Artikel Terkait
Trump Siap Tawarkan Jet F-35 dalam Pertemuan Bersejarah dengan Putra Mahkota Saudi
MBS Terima Surat Rahasia Iran Sebelum Bertemu Trump: Apa Isi dan Maksudnya?
Ancaman Operasi Militer AS ke Venezuela: Maduro Peringatkan Gaza Baru di Amerika Selatan
Pemain Sepak Bola Israel Ditangkap Diduga Rudapaksa Turis AS, Netizen Geram!