"Beliau adalah bagian penting dalam sejarah God Bless dan dunia musik Indonesia, turut memberikan warna dan kontribusi yang tak akan pernah terlupakan," tulis band tersebut.
Yaya bukan sekadar drummer pengganti. Ia punya ciri khas: pukulan drumnya bertenaga, teknisnya solid. Resmi bergabung pada 2009, ia langsung terlibat dalam proses kreatif album "36th". Album itu sendiri punya makna khusus, lho. Ia menandai kebangkitan God Bless setelah sekian lama vakum.
Kehadiran Yaya saat itu benar-benar membawa angin segar. Di panggung, ia melengkapi formasi klasik yang terdiri dari Achmad Albar, Ian Antono, Donny Fattah, dan Abadi Soesman. Bersama mereka, ia ikut menghidupkan kembali energi God Bless yang legendaris itu.
Artikel Terkait
Zulhas Pastikan Swasembada Beras dan Jagung Segera Diumumkan
IMF Resmikan Kantor Regional di Shanghai, Fokus pada Negara Berkembang Asia-Pasifik
Menteri Keuangan Batuk-batuk, Bercandai Doa Pengusaha Emas
Empat Modus Penyelundupan yang Masih Jadi Tantangan di Balik Kebijakan Hilirisasi