#Menemukan

Tak Hanya RON 90, Kejagung Ungkap Dugaan Oplos Pertamax Pakai RON 88

Nasional

Tak Hanya RON 90, Kejagung Ungkap Dugaan Oplos Pertamax Pakai RON 88

Kamis, 27 Februari 2025 | 22:35 WIB
Kejagung Geledah 2 Rumah Riza Chalid dan Depo BBM Milik Anaknya

Hukum

Kejagung Geledah 2 Rumah Riza Chalid dan Depo BBM Milik Anaknya

Kamis, 27 Februari 2025 | 21:50 WIB
Korupsi Pertamax Oplosan Nyaris Rp1.000 Triliun, Dolar AS Libas Rupiah di 16.400

Nasional

Korupsi Pertamax Oplosan Nyaris Rp1.000 Triliun, Dolar AS Libas Rupiah di 16.400

Kamis, 27 Februari 2025 | 21:35 WIB
Korupsi Pertamax Oplosan Nyaris Rp 1.000 Triliun, Dolar AS Libas Rupiah di 16.400

Nasional

Korupsi Pertamax Oplosan Nyaris Rp 1.000 Triliun, Dolar AS Libas Rupiah di 16.400

Kamis, 27 Februari 2025 | 21:35 WIB
Cawe-cawe Menangkan Istri, Mendes Yandri Harus Dievaluasi Presiden

Nasional

Cawe-cawe Menangkan Istri, Mendes Yandri Harus Dievaluasi Presiden

Kamis, 27 Februari 2025 | 16:40 WIB
Kejaksaan Agung Skakmat Bantahan Pertamina Soal Tak Oplos Pertamax, Akan Bawa ke Ahli

Hukum

Kejaksaan Agung Skakmat Bantahan Pertamina Soal Tak Oplos Pertamax, Akan Bawa ke Ahli

Kamis, 27 Februari 2025 | 14:40 WIB
Diduga Cawe-cawe Menangkan Istri, Mendes Yandri Harus Dievaluasi Presiden

Politik

Diduga Cawe-cawe Menangkan Istri, Mendes Yandri Harus Dievaluasi Presiden

Kamis, 27 Februari 2025 | 14:20 WIB
Terungkap, Tersangka Ini Perintahkan Oplos RON 88-RON 92 Lalu Dijual dengan Harga Pertamax

Nasional

Terungkap, Tersangka Ini Perintahkan Oplos RON 88-RON 92 Lalu Dijual dengan Harga Pertamax

Kamis, 27 Februari 2025 | 13:00 WIB
Pemerhati Hukum: Kejagung Jangan Ragukan Tetapkan Tersangka Ahok Dugaan Korupsi Pertamina

Nasional

Pemerhati Hukum: Kejagung Jangan Ragukan Tetapkan Tersangka Ahok Dugaan Korupsi Pertamina

Kamis, 27 Februari 2025 | 12:55 WIB
Prabowo Sedang Menggulung Mafia Migas atau Cuma Ganti Mafia?

Hukum

Prabowo Sedang Menggulung Mafia Migas atau Cuma Ganti Mafia?

Kamis, 27 Februari 2025 | 12:30 WIB
Awal Mula Korupsi Minyak Mentah Terbongkar, Warga Palembang dan Papua Komplain soal Kandungan Minyak

Hukum

Awal Mula Korupsi Minyak Mentah Terbongkar, Warga Palembang dan Papua Komplain soal Kandungan Minyak

Kamis, 27 Februari 2025 | 11:00 WIB
Bu Guru Salsa Mendadak Viral, Ternyata Ini Penyebabnya

Nasional

Bu Guru Salsa Mendadak Viral, Ternyata Ini Penyebabnya

Kamis, 27 Februari 2025 | 10:10 WIB
Aktivis Anti-Korupsi Lamongan: Hasto Diduga Terima Aliran Uang Korupsi Pertamina

Nasional

Aktivis Anti-Korupsi Lamongan: Hasto Diduga Terima Aliran Uang Korupsi Pertamina

Kamis, 27 Februari 2025 | 09:55 WIB
Bos Ruko Ditemukan Tewas Dicor di Kawasan Pulogadung, Pelaku Kuli Bangunan

Nasional

Bos Ruko Ditemukan Tewas Dicor di Kawasan Pulogadung, Pelaku Kuli Bangunan

Kamis, 27 Februari 2025 | 07:55 WIB
Kejagung Tetapkan Dua Tersangka Baru Korupsi Pertamax Oplosan Rugikan Negara Rp 193,7 Triliun

Nasional

Kejagung Tetapkan Dua Tersangka Baru Korupsi Pertamax Oplosan Rugikan Negara Rp 193,7 Triliun

Kamis, 27 Februari 2025 | 05:35 WIB
Siapa Riza Chalid? Raja Minyak Ayah Tersangka Korupsi BBM Ikut Digeledah Rumahnya

Nasional

Siapa Riza Chalid? Raja Minyak Ayah Tersangka Korupsi BBM Ikut Digeledah Rumahnya

Rabu, 26 Februari 2025 | 20:55 WIB
MISTERI Menakjubkan di Balik Tata Surya Kita: Fakta Mengejutkan Yang Tidak Pernah Diajarkan di Sekolah!

Nasional

MISTERI Menakjubkan di Balik Tata Surya Kita: Fakta Mengejutkan Yang Tidak Pernah Diajarkan di Sekolah!

Rabu, 26 Februari 2025 | 17:10 WIB
Mengejutkan, Bu Guru Salsa Blak blakan Soal Viralnya Video Syur Berdurasi 5 Menit, Ternyata.....

Nasional

Mengejutkan, Bu Guru Salsa Blak blakan Soal Viralnya Video Syur Berdurasi 5 Menit, Ternyata.....

Rabu, 26 Februari 2025 | 16:35 WIB
Laporan Polisi Menanti Yandri Meski Bantah Terlibat Pilbup Serang

Nasional

Laporan Polisi Menanti Yandri Meski Bantah Terlibat Pilbup Serang

Rabu, 26 Februari 2025 | 15:55 WIB
LENGKAP! Rekayasa Pertalite Jadi Pertamax, Ini Peran 7 Tersangka Yang Rugikan Negara Rp193,7 Triliun

Hukum

LENGKAP! Rekayasa Pertalite Jadi Pertamax, Ini Peran 7 Tersangka Yang Rugikan Negara Rp193,7 Triliun

Rabu, 26 Februari 2025 | 15:00 WIB
Lokataru Kirim Surat ke Presiden, Desak Pemecatan Mendes Yandri Segera

Nasional

Lokataru Kirim Surat ke Presiden, Desak Pemecatan Mendes Yandri Segera

Rabu, 26 Februari 2025 | 14:40 WIB
REKAM JEJAK BOS DANANTARA, NGERI-NGERI SEDAP!

Hukum

REKAM JEJAK BOS DANANTARA, NGERI-NGERI SEDAP!

Rabu, 26 Februari 2025 | 12:25 WIB
JOKO Widodo alias Jokowi sudah lengser. Tak lagi punya kekuasaan. Presiden bukan, ketua partai juga bukan. Di PDIP, Jokowi pun dipecat. Jokowi dipecat bersama anak dan menantunya, yaitu Gibran Rakabuming Raka dan Bobbby Nasution. Satu paket. Anak bungsu Jokowi punya partai, tapi partainya kecil. Yaitu Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Partai gurem ini tidak punya anggota di DPR RI. Di Pemilu 2024, partai yang dipimpin Kaesang ini memperoleh suara kurang dari empat persen. Pada posisi seperti ini, apakah Jokowi lemah? Jangan buru-buru menilai bahwa Jokowi lemah. Lalu anda yakin bisa penjarakan Jokowi? Sabar! Semua ada penjelasan ilmiahnya. Semua ada hitung-hitungan politiknya. Manusia satu ini unik. Lain dari yang lain. Langkah politiknya selalu misterius. Tak mudah ditebak. Publik selalu terkecoh dengan manuvernya. Anda tak pernah menyangka Gibran jadi walikota, lalu jadi wakil presiden sebelum tugasnya sebagai walikota selesai. Anda tak pernah menyangka Kaesang jadi ketum PSI. Prosesnya begitu cepat. Tak ada yang prediksi Airlangga Hartarto mundur mendadak dari ketum Golkar. Anda juga tak pernah menyangka suara PDIP dan Ganjar Pranowo dibuat seragam yaitu 16 persen di Pemilu 2024. Persis sesuai yang diinginkan Jokowi. Anda nggak pernah sangka UU KPK direvisi. UU Minerba diubah. Desentralisasi izin tambang diganti jadi sentralisasi lagi. Omnibus Law lahir. IKN dibangun. PIK 2 jadi PSN. Bahkan rektor universitas dipilih oleh menteri. Ini out of the box. Nggak pernah ada di pikiran rakyat. Tapi, semua dengan begitu mudah dibuat. Mungkin anda nggak pernah berpikir mobil Esemka itu bodong. Anda juga nggak pernah menyangka ketua FPI dikejar dan akan dieksekusi oleh aparat di jalanan. Juga nggak pernah terlintas di pikiran ada Panglima TNI dicopot di tengah jalan. Ini semua adalah langkah out of the box. Tak pernah terlintas di kepala anda. Di kepala siapa pun. Ketika anda berpikir Jokowi melemah pasca lengser, ternyata orang-orang Jokowi masuk kabinet. Jumlahnya masih cukup banyak dan signifikan. Ketua KPK, Jaksa Agung dan Kapolri sekarang adalah orang-orang yang dipilih di era Jokowi. Ketika anda tulis Adili Jokowi di berbagai tempat, Kaesang, anak Jokowi justru pakai kaos putih bertuliskan Adili Jokowi. Pernahkah Anda menyangka ini akan terjadi? Teriakan Adili Jokowi kalah kuat gaungnya dengan teriakan Hidup Jokowi. Ini tanda apa? Jelas: Jokowi masih kuat dan masih punya kesaktian. Semoga pemimpin zalim seperti Jokowi Allah hancurkan. inilah doa sejumlah ustaz yang seringkali kita dengar. Apakah Jokowi hancur? Tidak! Setidaknya hingga saat ini. Esok? Nggak ada yang tahu. Dan kita bukan juru ramal yang pandai menebak masa depan nasib orang. Kalau cuma 1.000 sampai 2.000 massa yang turun ke jalan untuk adili Jokowi, nggak ngaruh. Ngaruh secara moral, tapi gak ngaruh secara politik. Beda kalau satu-dua juta mahasiswa duduki KPK, itu baru berimbang. Emang, selain 1998, pernah ada satu-dua juta mahasiswa turun ke jalan? Belum pernah! Massa mahasiswa, buruh dan aktivis saat ini belum menemukan isu bersama. Isu Adili Jokowi tidak terlalu kuat untuk mampu menghadirkan satu-dua juta massa. Kecuali ada isu lain yang menjadi triggernya. Contoh? Gibran ngebet jadi presiden dan bermanuver untuk menggantikan Prabowo di tengah jalan, misalnya. Ini bisa memantik kemarahan massa untuk terkonsentrasi kembali pada satu isu. Contoh lain: ditemukan bukti yang secara meyakinkan mengungkap kejahatan dan korupsi Jokowi, misalnya. Ini bisa jadi trigger isu. Ini baru out of the box vs out of the box. Tagar Adili Jokowi bisa leading. Kalau cuma omon-omon, ya cukup dihadapi oleh Kaesang yang pakai kaos Adili Jokowi. Demo Adili Jokowi lawannya cukup Kaesang saja. Jokowi terlalu tinggi untuk ikut turun dan menghadapinya. Sampai detik ini, Jokowi masih terlalu perkasa untuk dihadapi oleh 1.000-2.000 massa yang menuntutnya diadili. rmol.id *Penulis adalah Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa

Nasional

JOKO Widodo alias Jokowi sudah lengser. Tak lagi punya kekuasaan. Presiden bukan, ketua partai juga bukan. Di PDIP, Jokowi pun dipecat. Jokowi dipecat bersama anak dan menantunya, yaitu Gibran Rakabuming Raka dan Bobbby Nasution. Satu paket. Anak bungsu Jokowi punya partai, tapi partainya kecil. Yaitu Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Partai gurem ini tidak punya anggota di DPR RI. Di Pemilu 2024, partai yang dipimpin Kaesang ini memperoleh suara kurang dari empat persen. Pada posisi seperti ini, apakah Jokowi lemah? Jangan buru-buru menilai bahwa Jokowi lemah. Lalu anda yakin bisa penjarakan Jokowi? Sabar! Semua ada penjelasan ilmiahnya. Semua ada hitung-hitungan politiknya. Manusia satu ini unik. Lain dari yang lain. Langkah politiknya selalu misterius. Tak mudah ditebak. Publik selalu terkecoh dengan manuvernya. Anda tak pernah menyangka Gibran jadi walikota, lalu jadi wakil presiden sebelum tugasnya sebagai walikota selesai. Anda tak pernah menyangka Kaesang jadi ketum PSI. Prosesnya begitu cepat. Tak ada yang prediksi Airlangga Hartarto mundur mendadak dari ketum Golkar. Anda juga tak pernah menyangka suara PDIP dan Ganjar Pranowo dibuat seragam yaitu 16 persen di Pemilu 2024. Persis sesuai yang diinginkan Jokowi. Anda nggak pernah sangka UU KPK direvisi. UU Minerba diubah. Desentralisasi izin tambang diganti jadi sentralisasi lagi. Omnibus Law lahir. IKN dibangun. PIK 2 jadi PSN. Bahkan rektor universitas dipilih oleh menteri. Ini out of the box. Nggak pernah ada di pikiran rakyat. Tapi, semua dengan begitu mudah dibuat. Mungkin anda nggak pernah berpikir mobil Esemka itu bodong. Anda juga nggak pernah menyangka ketua FPI dikejar dan akan dieksekusi oleh aparat di jalanan. Juga nggak pernah terlintas di pikiran ada Panglima TNI dicopot di tengah jalan. Ini semua adalah langkah out of the box. Tak pernah terlintas di kepala anda. Di kepala siapa pun. Ketika anda berpikir Jokowi melemah pasca lengser, ternyata orang-orang Jokowi masuk kabinet. Jumlahnya masih cukup banyak dan signifikan. Ketua KPK, Jaksa Agung dan Kapolri sekarang adalah orang-orang yang dipilih di era Jokowi. Ketika anda tulis Adili Jokowi di berbagai tempat, Kaesang, anak Jokowi justru pakai kaos putih bertuliskan Adili Jokowi. Pernahkah Anda menyangka ini akan terjadi? Teriakan Adili Jokowi kalah kuat gaungnya dengan teriakan Hidup Jokowi. Ini tanda apa? Jelas: Jokowi masih kuat dan masih punya kesaktian. Semoga pemimpin zalim seperti Jokowi Allah hancurkan. inilah doa sejumlah ustaz yang seringkali kita dengar. Apakah Jokowi hancur? Tidak! Setidaknya hingga saat ini. Esok? Nggak ada yang tahu. Dan kita bukan juru ramal yang pandai menebak masa depan nasib orang. Kalau cuma 1.000 sampai 2.000 massa yang turun ke jalan untuk adili Jokowi, nggak ngaruh. Ngaruh secara moral, tapi gak ngaruh secara politik. Beda kalau satu-dua juta mahasiswa duduki KPK, itu baru berimbang. Emang, selain 1998, pernah ada satu-dua juta mahasiswa turun ke jalan? Belum pernah! Massa mahasiswa, buruh dan aktivis saat ini belum menemukan isu bersama. Isu Adili Jokowi tidak terlalu kuat untuk mampu menghadirkan satu-dua juta massa. Kecuali ada isu lain yang menjadi triggernya. Contoh? Gibran ngebet jadi presiden dan bermanuver untuk menggantikan Prabowo di tengah jalan, misalnya. Ini bisa memantik kemarahan massa untuk terkonsentrasi kembali pada satu isu. Contoh lain: ditemukan bukti yang secara meyakinkan mengungkap kejahatan dan korupsi Jokowi, misalnya. Ini bisa jadi trigger isu. Ini baru out of the box vs out of the box. Tagar Adili Jokowi bisa leading. Kalau cuma omon-omon, ya cukup dihadapi oleh Kaesang yang pakai kaos Adili Jokowi. Demo Adili Jokowi lawannya cukup Kaesang saja. Jokowi terlalu tinggi untuk ikut turun dan menghadapinya. Sampai detik ini, Jokowi masih terlalu perkasa untuk dihadapi oleh 1.000-2.000 massa yang menuntutnya diadili. rmol.id *Penulis adalah Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa

Rabu, 26 Februari 2025 | 10:55 WIB
Jokowi Percaya Diri Tak Diadili

Nasional

Jokowi Percaya Diri Tak Diadili

Rabu, 26 Februari 2025 | 08:05 WIB
Kerry Adrianto Riza, Anak Raja Minyak yang Jadi Tersangka Korupsi

Nasional

Kerry Adrianto Riza, Anak Raja Minyak yang Jadi Tersangka Korupsi

Rabu, 26 Februari 2025 | 06:20 WIB
Lainnya

Terpopuler

1

Hilang Usai Digugat, Kasmudjo Bantah Jadi Pembimbing Skripsi Jokowi
2

Mengejutkan! Begini Kesaksian Penulis Buku Jokowi Undercover Soal Ijazah Palsu
3

Abraham Samad Merasa tak Miliki Kaitan dengan Kasus Ijazah Jokowi
4

HEBOH! Beredar Video Jokowi & Para Pendukung Sedang Makan Tertawa Lepas Bahas Jebak-Menjebak
5

Dugaan Korupsi Chromebook Rp 9 T dan Google Cloud Rp 250 M Era Menteri Nadiem akan Diusut KPK
6

Heboh! Pernikahan Diduga Sesama Jenis di Sulsel, Kepala Desa Ungkap Fakta Ini
7

Dijaga TNI, Kejagung Diduga Usut Kasus Libatkan Petinggi Polri
8

FANTASTIS! KPK Akan Usut Dugaan Korupsi Chromebook Senilai Rp 9 T dan Google Cloud Rp 250 M Era Menteri Nadiem
9

Fitnah Busuk Terhadap Gufroni Dkk Tanda Kepanikan Oligarki Rakus Perampas Tanah Rakyat
10

Alat Kelamin Bengkak Usai Dipasang Pipa, Kakek di Ngawi Minta Tolong Damkar
11

Diduga Karena ini, Warga Ramai-ramai Menuju Pemusnahan Amunisi
12

Dicap Dalang Bocorkan Operasi Penangkapan Hasto, Raja OTT Desak KPK Jerat Firli Bahuri Tersangka
13

Heboh Polantas di Medan Diduga Minta Transfer Uang Tilang Rp 200 Ribu, Kini Dipatsus 30 Hari
14

Pasang Pipa di Alat Kemaluan hingga Tak Bisa Lepas, Kakek di Ngawi Minta Tolong Damkar
15

BAHAYA! Ini Yang Akan Terjadi Jika Polisi Akhirnya Membenarkan Kebohongan Jokowi