Suhardi Duka menginstruksikan agar budaya seremonial berlebihan saat kunjungan pejabat dihentikan. "Kalau pejabat datang, tidak perlu lagi pakai tari-tarian, kalung sutera atau amplop. Semua itu tidak perlu," tegasnya.
Dia juga mendorong kepala sekolah untuk berani mempertahankan wibawa lembaga pendidikan. "Kalau ada yang menyegel sekolahmu, lawan. Kalau pertahankan sekolah yang berkasus hukum, saya yang bertanggung jawab. Akan tetapi kalau dibiarkan, saya copot kepala sekolahnya. Kita harus punya harga diri," ucap Gubernur Sulbar.
Dia menambahkan, selama tidak melakukan kesalahan, para tenaga pendidik tidak perlu takut. "Kalau kamu tidak korupsi, tidak usah takut. Hadapi saja," tegasnya.
Pendidikan Karakter dan Pramuka untuk Bentuk Generasi Patriotik
Pendidikan karakter ditegaskan kembali sebagai fondasi utama untuk membentuk generasi yang patriotik dan peduli bangsa. Suhardi Duka meminta penguatan kegiatan kepramukaan di setiap sekolah.
"Saya ingin anak-anak Sulbar tumbuh menjadi patriot, cinta Tanah Air, dan peduli terhadap sesama. Maka mantapkan kegiatan pramuka di setiap sekolah. Karena di sanalah pendidikan karakter sesungguhnya," katanya.
Pendidikan Berkarakter Jawaban Atas Ketertinggalan Sulbar
Gubernur menutup dengan menekankan bahwa pembangunan pendidikan berkarakter adalah solusi fundamental bagi Sulbar untuk keluar dari ketertinggalan.
"Kita masih berhadapan dengan kemiskinan, stunting, dan pertumbuhan ekonomi rendah. Tetapi dengan pendidikan yang kuat dan guru yang berintegritas, kita bisa membawa Sulbar lebih maju," pungkas Gubernur Suhardi Duka.
Artikel Terkait
KPK Panggil Lagi Gus Yaqut, Usut Aliran Dana Kuota Haji
BNI Perkuat Tata Kelola dan Siapkan Strategi Hadapi Dinamika 2026
Yaqut Cholil Qoumas Hadapi Pemeriksaan KPK Terkait Kuota Haji
Geliat Merger Global Tembus Rp75 Ribu Triliun, CEO: Waktunya Bermimpi Besar