MURIANETWORK.COM - Iran, mengibarkan bendera merah di atas kubah Masjid Jamkaran, Qom, beberapa waktu lalu.
Sebuah simbol kuat penuh makna historis dan spiritual itu dikibarkan setelah serangan udara mematikan yang dilancarkan oleh Israel Jumat dini hari.
Pada bendera tersebut, terdapat tulisan berbunyi ‘Ya Litharat al-Hussein’ yang memiliki arti wahai para penuntut balas Hussein.
Pengibaran bendera merah di Iran bukanlah hal biasa.
Dalam tradisi Syiah, bendera ini menyimbolkan darah yang belum terbalas dan seruan jihad melawan kezaliman. Berikut makna dan sejarahnya:
Simbol Balas Dendam Suci
Dalam tradisi Islam Syiah, bendera merah bukan sekadar kain berwarna yang berkibar di angin.
Ia adalah simbol dari sebuah darah suci yang telah ditumpahkan tanpa keadilan—dan menandakan bahwa tugas untuk menuntut balas atau keadilan masih belum selesai.
Asal usul makna ini dapat ditelusuri kembali ke peristiwa tragis Pertempuran Karbala pada 10 Muharram 61 H (680 M), ketika cucu Nabi Muhammad SAW, Imam Husain bin Ali, bersama keluarga dan pengikutnya dibantai oleh pasukan Bani Umayyah yang dipimpin oleh Yazid bin Muawiyah.
Lokasi pertempuran ini kini dikenal sebagai Karbala, di Irak.
Imam Husain dan para syuhada Karbala dianggap sebagai simbol ketidakadilan yang ekstrem dan pengorbanan suci dalam tradisi Syiah.
Oleh karena itu, bendera merah yang dikibarkan di atas makam mereka, atau di masjid-masjid penting seperti Jamkaran di Iran, melambangkan bahwa "darah para martir Karbala masih belum terbalaskan."
Bendera Merah di Zarih Karbala
Di atas Zarih (kubah makam) Imam Husain di Karbala, bendera merah dikibarkan setiap tahun menjelang bulan Muharram dan diganti menjadi bendera hitam selama peringatan Asyura—hari ketika tragedi itu diperingati secara massal oleh umat Syiah di seluruh dunia.
Namun, ketika bendera merah dikibarkan di luar momen tahunan, seperti yang terjadi pada 2020 atau 2025 ketika Iran merespons pembunuhan jenderal mereka atau serangan dari luar, hal ini dianggap sebagai isyarat simbolik bahwa darah yang tumpah belum dibalas dan akan ada pembalasan dari pihak yang dizalimi.
Makna Strategis dan Psikologis
Selain simbol religius, pengibaran bendera merah juga membawa pesan politik dan militer.
Ia menjadi bentuk komunikasi simbolik kepada lawan bahwa "waktu pembalasan akan datang."
Di tengah konflik geopolitik Timur Tengah, simbol seperti ini menjadi bagian dari narasi perang dan perlawanan.
Bendera merah di Karbala bukan hanya menyampaikan kisah duka masa lalu, tetapi juga menghidupkan semangat perlawanan terhadap penindasan dalam konteks kekinian.
Ia menjadi pengingat abadi bahwa sejarah berdarah belum selesai, dan keadilan sejati masih dituntut oleh mereka yang percaya akan keberanian, pengorbanan, dan harga diri.
Sumber: VIVA
Artikel Terkait
Kantor Pusat Mossad Israel Porak-poranda Dihantam Rudal Iran
China Perintahkan Warganya Segera Tinggalkan Israel
Ali Khamenei Pemimpin Iran Ditarget Israel: Selalu Lolos Percobaan Pembunuhan, Lengan Kanan Lumpuh
Vietnam Hapus Pemerintahan Setingkat Kabupaten-Kota, Pecat 80.000 PNS