Beberapa SPBU swasta macam Shell dan BP, misalnya, kuota impornya sudah habis di Agustus lalu. Vivo kemudian menyusul pada Oktober. Mereka kebingungan, stok menipis.
Untuk mengatasi hal itu, Kementerian ESDM punya jalan keluar: kolaborasi. SPBU swasta yang kehabisan kuota diajak kerja sama dengan Pertamina Patra Niaga, agar bisa mengimpor memakai kuota yang dimiliki Pertamina.
Hingga awal Desember ini, skema kolaborasi itu sudah menyalurkan sekitar 430 ribu barel minyak ke tiga SPBU swasta tadi. Cukup signifikan, bukan?
Kini, semua mata tertuju ke pekan depan. Opsi mana yang akan dipilih Bahlil? Keputusannya akan menentukan pasokan BBM swasta untuk tahun depan.
Artikel Terkait
Garuda Pertiwi Naik Peringkat, Tapi Jalan di Asia Masih Terjal
OJK: Ekonomi Global Mulai Stabil, Tapi Risiko Fiskal Masih Mengintai
Wings Air Buka Rute Langsung Malang-Lombok, Liburan Akhir Tahun Makin Lancar
Setengah Abad Mengukir Rumah, BTN Tembus Rp504 Triliun KPR