Totalitas di Balik Kegelapan
Cerita di balik layar soal totalitas Epy justru datang dari istrinya, Karina Ranau. Menurut Karina, tim tata rias sebenarnya memberi keringanan. Mereka menawari Epy agar matanya masih bisa melihat sedikit, meski memakai efek riasan mata buta. Tapi Epy menolak.
"Jadi di peran ini, dia (Epy) itu buta. Nah seharusnya pada saat membuat makeup effect, itu bisa diakali. Sebenarnya dia masih bisa melihat sedikit kalau bisa jalan, bisa lihat kanan kiri. Tapi dia enggak mau," kenang Karina.
Alasannya sederhana tapi dalam: ia ingin merasakan kegelapan yang sebenarnya. Ia meminta matanya ditutup rapat agar ia benar-benar 'menjadi' Pak Guru Guntur.
"Sama orang makeup saya bilang 'Bisa enggak dibuka sedikit?' biar Kang Epy bisa lihat kalau jalan. Tapi Papi bilang, 'Enggak usah, tutup aja'," cerita Karina menirukan suaminya.
Bayangkan saja. Dari jam delapan malam hingga pukul empat subuh, matanya tertutup total. "Saking totalitasnya dia," ujar Karina, menggambarkan betapa Epy serius menyelami perannya.
Kini, penampilan terakhir sang legenda itu bisa kita saksikan. "Qorin 2" akan tayang di bioskop mulai Kamis, 11 Desember 2025. Sebuah warisan akting dari seorang maestro yang telah pergi.
Artikel Terkait
Forza 125 Eropa 2026: Skuter Premium dengan Klaim 500 Km Per Tangki
Persebaya Dihantam Denda Rp 250 Juta Gara-gara Petasan dan Lemparan Roti
Indra Sjafri Pasang Strategi Serang Total, Laga Lawan Myanmar Jadi Final di SEA Games
Lebih dari 1.600 Ton Bantuan dan Tenda Sekolah Darurat Dikirim ke Korban Banjir Sumatera