Usulan Menteri Bencana Utut Adianto: Gagasan atau Bencana Pikiran?
Kritik pedas Susi Pudjiastuti dan publik membanjiri usulan Ketua Komisi I DPR ini. Siapa sebenarnya Utut Adianto?
Rapat kerja Komisi I DPR dengan Menteri Komunikasi dan Informatika, Meutya Hafid, pada Senin lalu, tak disangka melahirkan pernyataan yang langsung menyulut perdebatan. Utut Adianto, sang ketua komisi, mengusulkan sesuatu yang bagi banyak orang terdengar aneh: pembentukan posisi Menteri Bencana.
"Mungkin ke depan, Ibu bisa sampaikan ke Pak Presiden, perlunya ada Menteri Bencana," ujar Utut dalam rapat itu.
Dia bahkan menyambung dengan gambaran yang lebih rinci, seolah sedang membayangkan struktur kementerian baru. "Jadi nanti ada Dirjen Longsor, Dirjen Banjir, Dirjen Angin Topan," katanya, sebelum sejenak berhenti seakan mencari ide, "dan dirjen satu lagi apa."
Usulannya tentu bukan datang dari ruang hampa. Indonesia memang sedang dilanda berbagai musibah alam. Utut menyebut banjir dan longsor di Sumatra. Tapi perhatiannya lebih tertuju ke daerah pemilihannya sendiri, Jawa Tengah VII, khususnya Banjarnegara. Menurutnya, situasi di sana cukup parah.
"Di Jateng, di dapil kami sesungguhnya sama Bu. Di Banjarnegara, dapil saya yang wafat 17, yang belum ketemu 11," jelasnya dengan nada prihatin.
Di sisi lain, politisi PDI-P ini juga menyentil soal anggaran. Menurutnya, APBN yang sifatnya untuk belanja, bukan menabung, tak cukup kuat menahan guncangan saat bencana datang bertubi-tubi. "Sementara ini kan hanya keluar pada saat keluar," keluhnya.
Namun begitu, usulan "Menteri Bencana" itu justru meledak di media sosial. Bukan karena dianggap brilliant, melainkan sebaliknya. Kritik berdatangan, dan yang paling tajam datang dari mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
Lewat akun X-nya, Susi hanya menulis satu kalimat singkat tapi mematikan:
Artikel Terkait
Ratu Suthida Siap Berlaga di SEA Games 2025 di Usia 47 Tahun
Ledakan Baterai Drone Picu Kebakaran Maut di Kantor Terra Drone Kemayoran
Ustaz di Sumenep Divonis 20 Tahun Penjara dan Kebiri Kimia Usai Cabuli Delapan Santriwati
Korban Kebakaran Terra Drone Mulai Dikenali, 10 Jenazah Sudah Teridentifikasi