"His brain is a disaster."
Cuitan itu langsung viral. Dukungan pada Susi mengalir deras. Banyak warganet yang sependapat, merasa usulan Utut justru mengalihkan dari solusi konkret. Mereka menilai di tengah kesibukan menangani bencana, wacana menambah kursi menteri terdengar tidak tepat waktu.
"Bukannya selesaikan masalah dengan status bencana.. idenya malah nambahin kursi.. hadeh yang milih beliau siapa sih," tulis salah satu akun.
Yang lain menyuarakan kelelahan. "Bu, cape ga sih ngeliat pemerintahan sekarang? Saya kok cape banget ya rasanya," keluh netizen lain.
Lantas, siapa sebenarnya Utut Adianto?
Pria kelahiran Jakarta, 16 Maret 1965 ini lebih dulu dikenal bukan sebagai politisi, melainkan sebagai grandmaster catur. Karirnya di papan catur mentereng. Sejak usia 12 tahun, ia sudah menjuarai Kejuaraan Junior Jakarta. Gelar Grandmaster diraihnya di usia yang sangat muda, 21 tahun. Pernah juga masuk 100 besar pemain dunia.
Dunia politik dia geluti setelah bergabung dengan PDI-P. Lulusan FISIP Unpad ini sudah duduk di Senayan sejak 2009. Meski sudah jadi politisi, dunia catur tak ditinggalkan. Ia masih aktif sebagai Ketua Umum PB Percasi dan mendirikan Sekolah Catur Utut Adianto.
Soal kekayaan, dalam LHKPN terakhir yang dilaporkan ke KPK pada Juli 2024, harta kekayaannya tercatat sekitar Rp23 miliar.
Kini, usulannya yang satu itu telah menempatkannya di pusat sorotan. Di satu sisi ada keprihatinan nyata pada korban bencana di daerahnya. Di sisi lain, solusi yang dia tawarkan justru dilihat banyak orang sebagai bagian dari masalah.
Artikel Terkait
Ratu Suthida Siap Berlaga di SEA Games 2025 di Usia 47 Tahun
Ledakan Baterai Drone Picu Kebakaran Maut di Kantor Terra Drone Kemayoran
Ustaz di Sumenep Divonis 20 Tahun Penjara dan Kebiri Kimia Usai Cabuli Delapan Santriwati
Korban Kebakaran Terra Drone Mulai Dikenali, 10 Jenazah Sudah Teridentifikasi