Gus Ipul Ingatkan Penggalang Dana: Izin dan Lapor, Jangan Cuma Semangat

- Rabu, 10 Desember 2025 | 12:45 WIB
Gus Ipul Ingatkan Penggalang Dana: Izin dan Lapor, Jangan Cuma Semangat

"Uang yang sudah dikumpulkan ini untuk apa saja, siapa yang menerima, alamatnya di mana, dan diperuntukkan untuk kepentingan apa," ujarnya.

"Saya kira dengan begitu ini adalah membiasakan diri pada kita semua untuk mempertanggungjawabkan dana publik yang sudah kita terima itu."

Di sisi lain, Gus Ipul sama sekali tidak ingin mematikan niat baik siapa pun. Dia justru mengapresiasi setiap inisiatif untuk membantu korban bencana. Pesannya sederhana: silahkan bergerak, tapi jalur yang benar.

"Jadi pada dasarnya siapapun boleh mengumpulkan donasi, siapapun, perorangan maupun lembaga. Sungguh kita mengapresiasi bagi pihak-pihak yang ingin memberikan dukungan," tuturnya.

"Silahkan."

Lantas, siapa sebenarnya sosok Saifullah Yusuf ini? Pria kelahiran Pasuruan, 28 Agustus 1964 ini ternyata masih memiliki hubungan darah dengan almarhum Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Dia adalah cicit dari Bisri Syansuri, kakek Gus Dur.

Karier politiknya berawal dari Gerakan Pemuda Ansor NU. Bahkan, pada 1999, dia sempat ditunjuk sebagai ketua umum organisasi itu. Di era reformasi, Gus Ipul memulai petualangan politiknya di PDI-P dan sempat duduk di kursi DPR.

Namun, jalan berliku menghampiri. Tahun 2002, dia memutuskan pindah ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan dipercaya sebagai Sekjen Dewan Tanfidz hingga 2007. Sebelum akhirnya menjabat Mensos, perjalanan karirnya cukup panjang.

Dia pernah diangkat Presiden SBY sebagai Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal. Sayang, jabatan itu harus dilepas pada 2007 akibat konflik internal partai. Setelah itu, Gus Ipul justru menemukan pijakan di Jawa Timur, menjadi Wakil Gubernur mendampingi Soekarwo selama dua periode.

Pada 2021, dia memenangkan Pilkada dan menjadi Wali Kota Pasuruan. Menariknya, di akhir masa jabatannya sebagai wali kota, Presiden Joko Widodo memberinya mandat baru: menggantikan Tri Rismaharini untuk memimpin Kementerian Sosial. Sebuah perjalanan politik yang penuh warna.


Halaman:

Komentar