Totok menerangkan, rumah tempat mayat ditemukan adalah milik seorang pria yang dikenal sebagai K, seorang pengurus sepak bola di lapangan itu. Yang jadi pertanyaan, korban NP bukanlah warga sekitar. Bahkan, Totok mengaku tidak pernah melihatnya tinggal di kampung itu.
“Anak itu bukan warga kami, saya juga tidak tahu. Dia juga tidak tinggal di situ. Kalau tinggal di situ kan pasti lapor ke RT,” katanya.
Lalu, apa hubungan NP dengan K? Totok hanya bisa menduga-duga. “Mungkin ya hanya pertemanan. Saya nggak tahu. Kan Pak K dekat sama anak-anak, ada yang sering titip motor di situ,” ujarnya mencoba menghubungkan titik-titik yang masih samar.
Dugaan sementara, korban kemungkinan besar mengalami penganiayaan berat sebelum akhirnya tewas. Jejak darah dan kondisi tubuhnya yang luka-luka menguatkan skenario itu.
Pengejaran Terbuka
Di sisi lain, upaya polisi untuk menangkap para pelaku masih terus digencarkan. Kabar terbaru, mereka sudah mengantongi ciri-ciri dan identitas sejumlah orang yang diduga terlibat.
“Masih kita kejar pelakunya ini. Sudah, baru kita kejar,” tegas Kapolresta tanpa mau merinci lebih jauh soal identitas yang dimaksud.
Penyelidikan masih berlangsung. Warga sekitar pun masih diliputi rasa was-was, menunggu titik terang dari kasus yang mengusik ketenangan kampung mereka ini.
Artikel Terkait
Dua Raja Solo Akhirnya Bersalaman Usai Salat Jumat
Tersangka Tabrakan Maut Semarang Belum Ditahan, Polisi Masih Kumpulkan Bukti
Video Estetik Ajudan Prabowo di Tengah Bencana Picu Badai Kritik
Kampung Tengah Berduka: 33 Jenazah Dikebumikan dalam Tanah Basah