Suasana di sebuah SD Negeri di Kota Pekalongan mendadak berubah riuh. Penyebabnya, sebuah spanduk berisi tuduhan serius terhadap kepala sekolah mereka terpampang jelas di gerbang sekolah. Isinya? Tuduhan bahwa sang kepala sekolah disebut sebagai "pebinor"—istilah lokal untuk perebut bini orang.
Spanduk putih bertulisan hitam itu langsung menjadi perbincangan hangat. "Bermodal Tampan Berbadan Atletis Oknum Kepala Sekolah Sering Merusak Rumah tangga Orang Lain," begitu tulisannya, disertai kalimat dalam bahasa Jawa yang tak kalah pedas.
Menurut sejumlah saksi, tulisan itu juga menyebut sang kepala sekolah kerap meminjamkan uang kepada wanita yang diduga menjadi selingkuhannya. Akibatnya, anak-anak dari hubungan itu disebut menjadi korban, berakhir sebagai anak broken home. "Dikeloni dan Diutangi Duit'e. Kasihan Anak-anak Korban Selingkuhane Menjadi Anak Broken Home," tulis spanduk tersebut.
Di bagian akhir, pemasang spanduk menuntut penurunan jabatan. "TURUNKAN KEPALA SEKOLAH BERMENTAL BOBROK," tuntutnya dengan huruf kapital semua.
Tak butuh waktu lama bagi foto spanduk itu untuk menyebar. Dalam hitungan jam, unggahan mengenai insiden ini sudah membanjiri linimasa Instagram warga Pekalongan.
Merespon viralnya kejadian ini, Dinas Pendidikan Kota Pekalongan langsung bergerak. Plt Kepala Dindik Kota Pekalongan, Mabruri, mengaku pihaknya telah mendatangi sekolah untuk meminta penjelasan langsung. Namun, siapa dalang di balik pemasangan spanduk itu masih menjadi misteri.
"Tidak ada satu pun yang mengetahui soal spanduk itu," ujar Mabruri. "Tidak terlihat kapan dipasang, tidak tahu kapan dilepas, bahkan penjaga sekolah yang datang paling pagi pun tidak menemukannya."
Artikel Terkait
Misteri Biaya S3 Dosen Untag: Polisi Berharta Rp94 Juta Bisa Danai Kuliah Rp119 Juta
Dedi Mulyadi Izinkan ASN Bolos Kerja di Hari Ulang Tahun Ibu
Rusa Peliharaan Susi Pudjiastuti Tewas Diterkam Anjing Liar, Lapor Polisi Tak Digubris
Kisah dr. Gia: Dari Rahim Copot yang Menggegerkan hingga Karier Cemerlang di Dunia Medis