Meski demikian, Menkeu mengaku belum menerima komunikasi resmi dari manajemen Danantara terkait permintaan pembiayaan utang Whoosh yang melibatkan APBN.
Chief Operating Officer Danantara, Dony Oskaria, sebelumnya mengungkapkan dua opsi untuk memperkuat keberlanjutan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Opsi pertama adalah suntikan modal untuk menambah ekuitas, mengingat pinjaman proyek Whoosh sangat besar dibandingkan nilai ekuitas.
Opsi kedua adalah menyerahkan sebagian aset infrastruktur kepada pemerintah sebagaimana pola industri kereta api lainnya. Danantara berkomitmen menjaga operasional KCIC yang kini melayani 20.000-30.000 penumpang per hari.
Pemerintah tengah menyiapkan sejumlah alternatif, termasuk kemungkinan menjadikan sebagian infrastruktur KCIC sebagai aset negara dengan skema Badan Layanan Umum (BLU).
Sumber: korankota
Artikel Terkait
Gilang Paksa Hadiri Pemakaman Cindy, Tapi Jenazah Istrinya Tak Juga Ditemukan!
Pengusaha Sawit Riau Diperas Rp 1,6 Miliar, Modusnya Video Call Panas yang Bikin Ngeri
Detik-Detik Haru Azan Berkumandang Kembali di Gaza, Tanda Perdamaian?
Cindy, Istri Gilang Kurniawan: Potret Terakhir Anjay, Nikah! Sebelum Tewas di Honeymoon