Kerumunan itu memenuhi rumahnya di Cipayung, Jakarta Timur, Minggu lalu. Suasana tegang. Di tengah tekanan para korban yang merasa ditipu, Ayu Puspita, pemilik wedding organizer yang jadi sorotan, mengeluarkan janji. Dia berjanji akan mengembalikan uang mereka. Tapi, benarkah?
"Ibu tadi bilang sanggup untuk refund?" tanya seorang korban, suaranya terdengar di video yang kini viral.
"Tiga minggu," jawab Ayu Puspita singkat.
Jawaban itu justru memantik pertanyaan lebih lanjut. "Oke tiga minggu, dari mana uangnya? Kalau dari event sudah tidak mungkin," sergah korban tersebut. Logikanya sederhana: jika bisnisnya sudah bermasalah, dari mana datangnya dana segar?
Dia pun mendesak, menanyakan apakah Ayu ada uang tunai atau aset seperti emas. Ayu hanya diam. Tak ada jawaban yang meyakinkan.
"Kita sudah hilang kepercayaan," tegas korban itu lagi. "Kita gak butuh dilanjutkan acara, kita butuh uangnya kembali 100 persen."
Janji yang (Nyaris) Mustahil
Di sisi lain, janji refund dalam tiga minggu itu terasa sangat mengawang. Apalagi setelah melihat kenyataan pahit di rekening pelaku. Sisa saldonya cuma Rp463 ribu. Jumlah yang sangat jomplang dibandingkan tuntutan korban.
"Kita cek mutasinya aja cuma punya Rp63 ribu dan Rp400 ribu," tulis seorang korban di pengaduannya. Mereka juga mengungkapkan, total uang yang diminta kembali oleh semua korban sudah mencapai angka fantastis: Rp19,3 miliar.
Bayangkan, korban dugaan penipuan massal ini mencapai 230 pasangan. Pengalaman mereka mirip-mirip: resepsi berlangsung tanpa katering yang memadai, meja prasmanan kosong melompong. Padahal, mereka sudah bayar lunas. Makanan dan minuman yang dijanjikan pun tak kunjung datang.
Artikel Terkait
Sungai di Tanah Datar Tiba-tiba Raib, Ahli Geologi Ungkap Dua Skenario
BMKG Waspadakan Hujan Ekstrem hingga Awal Januari, Jawa Jadi Sorotan
Menteri Lingkungan Hidup Usul Kayu Gelondongan Banjir Dimanfaatkan, Sinyalir Limbah Tambang
Tabungan Haji Selamat dari Kubangan Lumpur, Harapan Kembali Bersemi