Antrean kendaraan mengular begitu panjang di sepanjang jalan dari Medan menuju Kutacane. Itulah pemandangan yang langsung disaksikan Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono saat menuju wilayah bencana. Bukan cuma warga, petugas di lapangan pun kesulitan mendapatkan BBM. Kelangkaan bahan bakar ternyata jadi kendala nyata yang menghambat banyak hal.
“Dan saya sendiri juga bersama rombongan kehabisan bensin,” aku Agus, saat ditemui di kawasan CFD Bundaran HI, Jakarta, pada Minggu (7/12).
Namun begitu, setelah menunggu sekitar empat sampai lima jam, akhirnya mereka berhasil mendapatkan solar dan perjalanan bisa dilanjutkan. “Di Kutacane sampai ke Medan itu antrean BBM luar biasa. Pada waktu itu memang stoknya mungkin terbatas,” ujarnya lagi, menggambarkan situasi saat itu.
Menurut penuturannya, masalah ini muncul lantaran pasokan yang terbatas ditambah rusaknya beberapa pom bensin. Di Aceh Tamiang, misalnya, hanya satu pom yang masih berfungsi. “Karena pom bensinnya, seperti di Aceh Tamiang itu rusak. Hanya satu pom bensin yang bisa digunakan,” jelas dia.
Meski dihadapkan pada kendala logistik yang pelik, Agus memastikan bahwa distribusi bantuan pokok untuk korban tetap berjalan. Akses darat yang mulai terbuka sejak 2–3 Desember disebutnya menjadi angin segar. Bantuan logistik dan makanan pun mulai bisa didistribusikan lebih cepat.
“Bantuan-bantuan sudah hampir merata masuk ke daerah-daerah yang terdampak bencana. Dan ini adalah bukti sinergitas dari semua kementerian, semua lembaga, di bawah koordinasi BNPB, semua terlibat aktif,” tegas Agus.
Artikel Terkait
Duka di Sumatera: Korban Tewas Akibat Banjir dan Longsor Tembus 940 Jiwa
Pernikahan Aldo-Fatimah: Munarman Rayakan Kebahagiaan Keluarga di Tengah Hangatnya Silaturahmi Tokoh
Tiga Destinasi Kebumen yang Sedang Mencuri Perhatian Netizen
Kabel Baja dan Rakit Ban: Kisah Warga Bireuen Bertahan Usai Jembatan Putus