Pihaknya terus mendistribusikan berbagai kebutuhan darurat. Mulai dari pakaian, perlengkapan ibu dan anak, tenda, selimut, hingga kasur. Setelah sempat terhambat, akses bantuan ke Bener Meriah dan Aceh Tengah pun mulai dibuka kembali.
“Kemensos insyaAllah jam 11 nanti sudah bisa memasukkan barang, baik itu makanan maupun buffer stock. Termasuk kita akan segera mendirikan dapur umum. Karena memang yang dibutuhkan mendesak di sana adalah makanan dan air bersih,” paparnya dengan rinci.
Di sisi lain, ada kabar yang cukup melegakan. Seiring membaiknya kondisi jalan, penyaluran BBM kini dilaporkan mulai lancar kembali. “Tapi sepertinya sekarang ini ya, untuk kendala BBM mungkin sudah mulai terantisipasi karena akses untuk distribusi BBM ke daerah-daerah yang terkena dampak bencana untuk jalur daratnya sudah mulai kondusif,” kata Agus.
Sementara itu, data korban terus bertambah. Update terbaru dari BNPB per Sabtu (6/12) menyebutkan korban tewas telah mencapai 914 jiwa. Angka itu bertambah 47 dari hari sebelumnya. Sementara itu, 389 orang masih dinyatakan hilang.
“Bertambah 47 jiwa dari posisi kemarin di 867 jiwa. Jumlah korban meninggal secara total 914 jiwa,” jelas Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana BNPB.
Rincian korban jiwa tersebar di beberapa provinsi: Aceh 359 jiwa, Sumatera Utara 329 jiwa, dan Sumatera Barat 226 jiwa. Sayangnya, akses ke sejumlah daerah masih terputus total. Di Kabupaten Tapanuli Utara, contohnya, Kecamatan Adiankoting dan Parmonangan masih sangat sulit dijangkau. Kondisi itu, tentu saja, membuat penyaluran bantuan menjadi pekerjaan yang sangat sulit.
Artikel Terkait
Duka di Sumatera: Korban Tewas Akibat Banjir dan Longsor Tembus 940 Jiwa
Pernikahan Aldo-Fatimah: Munarman Rayakan Kebahagiaan Keluarga di Tengah Hangatnya Silaturahmi Tokoh
Tiga Destinasi Kebumen yang Sedang Mencuri Perhatian Netizen
Kabel Baja dan Rakit Ban: Kisah Warga Bireuen Bertahan Usai Jembatan Putus