Pasar mobil di Indonesia lagi sepi. Itu kesan yang sulit dihindari melihat data penjualan yang terus merosot belakangan ini. Target awal tahun yang dicanangkan sekitar 850.000 unit kini tampak seperti mimpi. Realitanya, prediksi paling optimis sekalipun hanya menyentuh angka 750.000 unit sampai akhir 2025. Penurunan yang cukup signifikan, bukan?
Di tengah kondisi ini, harapan pun tertuju pada pemerintah. Putu Juli Ardika, selaku Ketua Umum Gaikindo, dengan tegas menyuarakan perlunya stimulus. Menurutnya, langkah-langkah darurat seperti yang pernah dilakukan di masa pandemi bisa jadi solusi untuk memacu kembali minat beli masyarakat.
"Memang dalam kondisi yang sekarang ini, pembelian belum begitu bagus," ujar Putu di Tangerang, Rabu (10/12/2025).
"Kalau dikasih insentif, paling tidak seperti waktu Covid-19, jadi harga mobil lebih affordable sehingga bisa mendorong volume kendaraan," tambahnya.
Usulannya punya dasar. Coba kita ingat, awal 2022 lalu pemerintah pernah menggelontorkan insentif PPnBM DTP. Hasilnya? Luar biasa. Penjualan langsung melesat dan bahkan berhasil menembus angka satu juta unit di tahun yang sama. Bukti bahwa kebijakan semacam itu benar-benar bekerja.
Artikel Terkait
BP BUMN Dukung Transformasi Peruri, Tata Kelola Jadi Fondasi Utama
Kesepakatan Dagang Indonesia-AS Diambang Batal, AS Tuding Jakarta Ingkar Janji
Setelah 15 Tahun, Kitchenette Resmi Kantongi Sertifikasi Halal
Bikin SIM di Jepang: Biaya 30 Juta dan Aturan Ketat yang Bikin Merinding