Di Bandung, Selasa lalu, suasana Media Gathering Bank Mandiri 2025 terasa cukup hangat. Nila Mayta Dwi Rihandjani, sang Regional CEO untuk Jawa Barat, dengan tegas menyampaikan satu hal: fokus mereka adalah mendorong ekonomi kerakyatan. Bukan sekadar jargon, menurutnya, tapi sebuah komitmen yang diwujudkan dalam layanan yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat.
“Fokus kami adalah memastikan layanan Bank Mandiri benar-benar relevan bagi kebutuhan masyarakat dan mendukung aktivitas ekonomi di wilayah ini,” ujar Nila.
Ia melanjutkan, “Hal ini menjadi komitmen kami dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi kerakyatan serta memberikan nilai tambah kepada masyarakat khususnya di wilayah Jawa Barat.”
Dan komitmen itu, rupanya, tercermin dari angka. Hingga akhir September 2025, kinerja region Jawa Barat terbilang solid. Kredit tumbuh 14,7% dari tahun sebelumnya. Yang menarik, dana murah atau CASA juga melonjak 11,5%. Ini bukan angka sembarangan. Ini sinyal kepercayaan.
Di sisi lain, sektor-sektor andalan daerah seperti industri pengolahan, perdagangan besar, plus transportasi dan pergudangan, menunjukkan geliat yang positif. Pergerakannya menguat, menegaskan bahwa fondasi ekonomi lokal memang sedang bertumbuh.
Namun begitu, pertumbuhan saja tidak cukup. Kata kuncinya adalah inklusif. Di sinilah digitalisasi memainkan peran krusial. Nila menyebut Livin’ by Mandiri, Livin’ Merchant, dan Kopra by Mandiri bukan sekadar platform. Mereka telah jadi jembatan.
“Pemanfaatannya terbukti memperluas pasar, mempermudah transaksi, serta memperkuat literasi keuangan bagi pelaku usaha,” katanya.
Manfaatnya, lanjut Nila, bisa dinikmati oleh semua kalangan.
Artikel Terkait
Harapan Baru di Usia Senja: Sayudi dan Becak Listrik Pemberian Presiden
Dubai Hapus Antrean Hotel, Check-in Cukup dengan Senyuman
Kemenhub Siapkan 33 Ribu Kuota Mudik Gratis, Termasuk untuk Ribuan Motor
Wings Air Buka Rute Langsung Malang-Lombok Mulai Desember 2025