Panglima TNI Buka Suara soal Bantuan Dilempar dari Helikopter: Ada Kabel, Tak Bisa Mendarat

- Rabu, 03 Desember 2025 | 21:30 WIB
Panglima TNI Buka Suara soal Bantuan Dilempar dari Helikopter: Ada Kabel, Tak Bisa Mendarat

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto akhirnya angkat bicara. Soalnya, bantuan untuk korban bencana di Sumatera sempat ramai diperbincangkan karena cara penyalurannya: dilempar dari helikopter yang masih terbang. Banyak yang mempertanyakan, kenapa tidak diturunkan saja?

Menurut Agus, situasi di lapangan memang rumit. Wilayah yang terdampak banjir dan longsor itu sangat terpencil, terisolasi total. Jalur darat putus sama sekali. Nah, di sinilah TNI mengerahkan pesawat, dari helibox sampai payung udara, untuk menjangkau lokasi.

“Pada saat kemarin heli mau mendarat, di situ ada kabel,” jelas Agus saat jumpa pers di Posko Nasional Penanggulangan Bencana, Lanud Halim Perdanakusuma, Rabu lalu.

“Sehingga diputuskan oleh pilot barang itu tetap di-drop walaupun mungkin ada beberapa beras yang tercecer.”

“Tapi daripada dibawa lagi ke pangkalan udara, lebih baik di-drop dan dapat dimanfaatkan masyarakat,” lanjutnya, mencoba memberi penjelasan.

Memang, dia tak memungkiri ada bantuan yang rusak atau tercecer. Tapi itu, katanya, lebih karena faktor keselamatan. Pilot dihadapkan pada pilihan sulit: mempertaruhkan nyawa dan pesawat untuk mendarat di medan berbahaya, atau memastikan bantuan tetap sampai walau caranya kurang ideal.

Untuk pengiriman selanjutnya, TNI klaim sudah menggunakan sistem yang lebih aman. Mereka pakai helibox, yaitu boks berisi logistik yang punya semacam baling-baling. Saat dijatuhkan, boks itu turun perlahan dan barang di dalamnya relatif utuh. Metode ini juga dipakai pesawat besar seperti CN-235 dan Hercules, terutama di daerah seperti Aceh Tamiang.


Halaman:

Komentar