Di sisi lain, Agus sangat menekankan soal keselamatan personel. Ini bukan tanpa alasan. Di Padang, tiga prajurit TNI dua dari Polisi Militer dan satu Babinsa tewas hanyut terseret banjir saat sedang membantu evakuasi warga.
“Beberapa hari kemudian ditemukan dalam keadaan meninggal dunia,” ujarnya dengan nada berat.
“Saya tekankan pada prajurit TNI untuk tetap menjaga keamanan personel dan alutsista.”
Sementara itu, dari pihak Angkatan Darat, KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak menyebut evaluasi terus dilakukan. Intinya, agar kejadian bantuan pecah atau tercecer tidak terulang.
“Heli itu tidak bisa mendarat di manapun. Landasannya harus siap. Karena bantuan harus diberikan, kita coba untuk dilempar,” kata Maruli.
“Setelah ada yang pecah, kita evaluasi lagi. Sampai sekarang tidak terjadi lagi.”
Jadi, begitulah penjelasan mereka. Di balik citra bantuan yang ‘hanya’ dilempar, ternyata ada pertimbangan teknis dan keselamatan yang cukup pelik di lapangan. Tantangan logistik di daerah bencana yang ekstrem, rupanya, sering kali tidak sesederhana kelihatannya.
Artikel Terkait
Presiden Prabowo Perintahkan Tambahan Anggaran untuk Penanganan Bencana Sumatera
Prabowo dan Luhut Bahas Strategi Ekonomi hingga Inovasi Teknologi di Istana
BNPB Genjot Modifikasi Cuaca di Sumut dan Aceh untuk Buka Jalur Logistik
Yogyakarta Siap Gelar Puncak Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia 2025