"Amerika Serikat bangga memperdalam hubungan ekonomi kami dengan Indonesia di sektor-sektor berpotensi tinggi, termasuk kerja sama di bidang semikonduktor, di mana kami bekerja sama untuk memastikan rantai pasok yang aman dan tangguh," ujar Green dalam pernyataannya, Rabu (26/11/2025).
Di sisi lain, inisiatif ini merupakan bagian dari program jangka panjang yang lebih besar. Tujuannya jelas: memperkuat kemitraan berkelanjutan antara akademisi dan industri, khususnya antara Amerika Serikat dan Indonesia, di sektor semikonduktor yang sedang naik daun ini.
Yang menarik, program ini berhasil menjembatani banyak hal. Keahlian akademis, kebutuhan industri yang nyata, dan semangat kewirausahaan disatukan dengan apik. Hasilnya? Bukan cuma mendukung ambisi Indonesia di peta semikonduktor dunia, tapi juga ikut memperkuat ekosistem global melalui inovasi bersama dan tentu saja, kemakmuran yang saling menguntungkan bagi kedua negara.
Artikel Terkait
Indonesia Pimpin Tren Jalan-jalan Asia, Kuliner Jadi Magnet Utama
Disdikpora Karawang Kirim 100 Siswa Nakal ke Barak Militer Usai Aksi Perundungan Berujung Patah Tulang
Bank Mandiri Pacu Ekosistem Hijau, Pembiayaan Energi Bersih Tembus Rp 13 Triliun
Bali Siaga, Horror Traffic Ancam Akses Bandara Ngurah Rai Saat Nataru 2026