Menkeu Purbaya Tegaskan Tidak Bayar Utang Kereta Cepat Whoosh Pakai APBN
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan pemerintah tidak akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk membayar utang proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) atau Whoosh. Pernyataan ini menegaskan komitmen pemerintah di tengah sorotan publik atas beban utang Whoosh yang dilaporkan mencapai Rp 116 triliun.
APBN Bukan untuk Tanggung Risiko Bisnis
Purbaya menegaskan bahwa tanggung jawab finansial proyek kereta cepat sepenuhnya berada di tangan konsorsium BUMN dan mitra swasta yang terlibat. Ia menekankan bahwa uang rakyat tidak boleh digunakan untuk membayar utang proyek komersial.
"Pemerintah tidak akan menggunakan uang rakyat untuk membayar utang proyek komersial. Prinsipnya, APBN tidak boleh menjadi penyangga risiko bisnis," tegas Purbaya, seperti dikutip dari Warta Kota.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa proyek kereta cepat adalah proyek strategis nasional yang didanai dengan skema kerja sama antar perusahaan, bukan dari anggaran negara. Oleh karena itu, segala kewajiban keuangan, termasuk pembayaran utang, harus diselesaikan melalui mekanisme bisnis yang sehat.
BUMN Diminta Bertanggung Jawab atas Investasi
Penegasan ini muncul setelah kabar bahwa Danantara, sebagai superholding BUMN yang membawahi PT KCIC, sedang menyiapkan opsi pembiayaan baru untuk meringankan beban keuangan proyek. Purbaya menekankan bahwa BUMN harus bertanggung jawab penuh atas investasi yang telah dijalankan.
Artikel Terkait
Sumut Berduka: 17 Tewas dan Ribuan Mengungsi Akibat Longsor-Banjir Bandang
Ibu Arum dan Pengakuan Getir: Dibohongi Suami yang Ternyata Pembunuh Anaknya
Ibu Hamil di Papua Tewas Usai Ditampung Empat Rumah Sakit
Dedi Mulyadi Ungkap Terima Kasih dan Permintaan Maaf untuk Para Guru