Sementara itu, dalam sebuah siniar, Mahfud MD menyoroti dugaan mark-up anggaran proyek Kereta Cepat Whoosh. Dia mempertanyakan biaya pembangunan per kilometer proyek Whoosh yang mencapai 52 juta dolar AS, sementara proyek serupa di China hanya berkisar 17-18 juta dolar AS.
Mahfud juga mengungkapkan bahwa beban bunga utang proyek ini mencapai Rp2 triliun per tahun, sementara pendapatan dari tiket maksimal hanya Rp1,5 triliun, sehingga berpotensi menambah beban utang negara. Meski demikian, ia menekankan bahwa tujuan penyelesaian masalah ini adalah untuk memperbaiki prosedur dan mencegah kerugian negara yang lebih besar, bukan untuk menyalahkan pemerintahan sebelumnya.
Sumber: DEMOCRAZY.ID
Artikel Terkait
Ketika Nama Jenderal Menjadi Alamat Penderitaan Rakyat
Luhut Buka Suara Soal Polemik Bandara IMIP: Tidak Ada Republik di Dalam Republik
KUHAP Baru Tambah Empat Upaya Paksa, Izin Pengadilan Diperketat
Sorak-Sorai Merpati di Tengah Beton: Kisah Pehobi Jakarta Bertahan di TPU Menteng Pulo