Gali Lubang Tutup Lubang demi Perawatan Kuda
Di tengah gempuran zaman, Nanang mengakui dengan jujur: penghasilan dari menarik delman sudah tak sebanding dengan biaya perawatan kuda. Hitung-hitungannya kasar tapi jelas. Untuk pakan saja, dalam sehari bisa habis Rp 70 ribu. Rinciannya, sekitar Rp 50 ribu untuk rumput, belum lagi biaya tapal kuda atau tali-temali yang perlu diganti.
"Itu kita hitung-hitung sehari kurang lebih Rp 70 ribu. Makanya kalau kita nggak punya duit bingung. Kadang-kadang juga kita bela-belain ngutang ya buat makan dia," ujar Nanang.
Lalu bagaimana bertahan? "Jadi gali tutup lubang, gali lubang. Tapi alhamdulillah sih berkah. Karena kita ngelakuin satwanya, ngelakuin kuda-kuda kita juga anggap kayak keluarga kita," tambahnya penuh keyakinan. Bagi mereka, kuda bukan sekadar alat pencari nafkah, tapi bagian dari kehidupan.
Mereka pun terbuka jika ada bantuan dari Pemprov DKI. Harapannya sederhana: ada lahan yang lebih layak untuk merawat kuda-kuda pekerja ini. "Ketika pemerintah mau memindahkan atau menyiapkan relokasi untuk kita, ya kenapa enggak. Kita siap aja dengan aturan-aturan mereka," tukas Nanang. Sebuah harapan yang masih menunggu realisasi, di tengah gemuruh kota yang terus berubah.
Artikel Terkait
Hashim Djojohadikusumo: Stanza Kedua Indonesia Raya, Kunci Menuju Indonesia Bahagia
Anggota DPR Usulkan Tim Kilat Kominfo untuk Lawan Hoaks dalam Hitungan Menit
Kasus KM 50 Dibawa ke Pengadilan Dunia, Rizieq Sebut 26 Pejabat Negara Dilaporkan ke ICC
Gotong Royong TNI-Pemadam Bersihkan RSUD Aceh Tamiang dari Sisa Banjir