“Akibat apa? Ya akibat land clearing, membuka lahan baru untuk perkebunan, pertambangan,” tuturnya menutup pandangan.
Tanggapan dari Menteri
Di sisi lain, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menyatakan akan segera bertindak. Ia berjanji melakukan investigasi menyeluruh soal tumpukan kayu yang ikut terbawa banjir di Sumatera. Menurut sejumlah saksi, kayu-kayu itu jumlahnya sangat banyak, memenuhi rumah warga, menyumbat aliran sungai, bahkan sampai ke hulu.
“Kementerian Kehutanan berkomitmen untuk melakukan investigasi secara tuntas material kayu yang terbawa arus banjir,” tegas Raja Juli.
Sekjen PSI itu mengaku sudah menurunkan tim khusus. Saat ini, mereka sedang menyusuri aliran sungai untuk mengumpulkan data valid tentang asal-usul kayu tersebut.
“Saat ini kami telah melakukan susur sungai melalui drone untuk memantau jalur DAS (Daerah Aliran Sungai) terdampak yang dilewati material kayu tersebut,” jelasnya.
Namun begitu, ia mengingatkan bahwa investigasi tidak boleh setengah-setengah. Pencarian harus komprehensif.
“Ini juga tolong jangan sampai hanya kita menyusuri di mana terjadi longsor, di mana kemudian terjadi kayu berasal. Itu juga akan menjadi data pendukung awal sebelum kemudian kita mencari di mana sebenarnya asal kayu tersebut,” ujar Raja Juli.
Artikel Terkait
Jembatan Kewek Yogya Dapat Suntikan Rp19 Miliar, Perbaikan Total Dijanjikan 2026
Uji Coba Malioboro Tanpa Kendaraan, Ojol dan Andong Keluhkan Pendapatan Anjlok
Darah dan Air Bersih dari Lampung Dikirim untuk Korban Bencana Sumatera
Direktur Perusahaan Tiongkok Ditetapkan Tersangka Kasus Cesium-137 di Cikande