Senin kemarin, Presiden Prabowo Subianto blusukan ke wilayah bencana di Sumatera Utara. Langsung ke lokasi, beliau memantau penanganan korban banjir dan longsor yang memorak-porandakan sejumlah daerah. Salah satu titik yang disambanginya adalah Tapanuli Selatan, wilayah yang cukup parah terdampak.
Hingga Minggu malam, angka korban jiwa terus bertambah. Sudah 442 nyawa melayang akibat amukan alam ini. Daerah yang terdampak cukup luas, merata dari Sibolga, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, hingga Bener Meriah, Padang, Padang Panjang, dan Takengon. Sungguh situasi yang memilukan.
Di tengah keprihatinan itu, Prabowo berusaha menenangkan. Dia memastikan bahwa seluruh kekuatan pemerintah dikerahkan untuk menanggulangi bencana ini. Menurutnya, situasi perlahan-lahan mulai menunjukkan perbaikan.
"Kita monitor terus, saya kira kondisi membaik, saya kira kondisi sekarang sudah cukup,"
kata Prabowo kepada para wartawan yang meliput.
Ia juga menambahkan, fokus utama saat ini adalah menembus daerah-daerah yang masih terisolasi. Bantuan logistik dan medis harus segera sampai ke tangan korban. Kabar baiknya, cuaca di lapangan mulai bersahabat.
"Kita hadapi, kita bersyukur cuaca membaik, ramalannya juga yang terburuk sudah lewat,"
tutupnya singkat.
Lantas, apa penyebab utama bencana ini? Ternyata, Siklon Tropis Senyar-lah biang keroknya. Sistem badai ini memicu hujan lebat tak henti, yang kemudian berujung banjir bandang dan tanah longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar.
Artikel Terkait
Prabowo Tinjau Langsung Kerusakan dan Pengungsian di Aceh Tenggara
Gubernur Aceh Berduka: Empat Kampung Lenyap, Banjir Bandang Disebut Lebih Dahsyat dari Tsunami
Paus Leo XIV Tegaskan: Kemerdekaan Palestina Satu-Satunya Jalan Damai
JK Soroti Pentingnya Aksi Nyata Ketimbang Perdebatan Status Bencana