Tenda budaya Indonesia menjadi yang paling ramai dikunjungi pengunjung. Pengunjung antusias berfoto dengan baju adat Indonesia, belajar menggambar batik pada media pouch, serta mencoba permainan tradisional gasing dan bola bekel.
Area UKM Indonesia juga sangat diminati, dengan penjualan berbagai produk khas Indonesia mulai dari fashion, aksesoris, tas, hingga mainan anak-anak. Produk tas dan aksesoris dari kulit reptil asli menjadi favorit pengunjung.
Dukungan Pemerintah dan Penampilan Budaya
Kementerian Ekonomi Kreatif turut mendukung dengan memberikan 25 piagam penghargaan kepada pengusaha UKM Indonesia di Korea Selatan. Pada panggung budaya, Indonesia menampilkan berbagai tarian tradisional seperti Tari Piring, Tari Tor-Tor, dan Reog Ponorogo yang mendapat sambutan meriah.
Parade Budaya dengan Tema Bhinneka Tunggal Ika
Acara puncak parade budaya menampilkan kostum nasional Indonesia bertema Indonesia Timur yang dikenakan para model, diikuti tim tari dan ditutup dengan penampilan Reog Ponorogo. Ernia Apriliawanti dari Redberry menjelaskan, parade dengan tema Bhinneka Tunggal Ika ini berhasil memukau juri dengan iringan lagu Sinanggar Tulo dari Sumatera Utara.
Kemenangan Indonesia di MAMF 2025 ini menjadi bukti keberhasilan kolaborasi antara diaspora dan pekerja migran Indonesia yang dikoordinir oleh Indonesia Gyeongnam Center Korea. Acara ditutup dengan penampilan memukau Joy Tobing yang menyanyikan lagu "Karena Cinta" dan "Nobody" dalam versi bahasa Korea dan Inggris.
Artikel Terkait
Kisah Heroik Ahmed: Dari Pelarian Perang ke Pahlawan Bondi yang Diselamatkan oleh Kebaikan Dunia
Hanukkah Berdarah di Bondi: Kisah Kelam Rabbi Schlanger dan Duka Sydney
Foto-Foto Epstein Bocor, Wajah Trump hingga Clinton Tersorot
Kim Jong-un Tembak Mati Puluhan Pejabat Gagal Tangani Banjir Mematikan