INFO! Roy Suryo Ungkap Bukti Terbaru Kepalsuan Ijazah Jokowi: Huruf Z Jadi Kunci

- Rabu, 09 Juli 2025 | 13:10 WIB
INFO! Roy Suryo Ungkap Bukti Terbaru Kepalsuan Ijazah Jokowi: Huruf Z Jadi Kunci


MURIANETWORK.COM - Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo, kembali menyuarakan keraguan seriusnya terhadap keaslian ijazah dan skripsi Presiden Joko Widodo


Dalam sebuah unggahan YouTube Refly Harun Channel, Roy Suryo secara blak-blakan menyebut apa yang selama ini terlihat terkait ijazah tersebut mengandung "99,9% kepalsuan."


Pernyataan Roy Suryo ungkap kepalsuan ijazah Jokowi ini didasari oleh serangkaian analisis yang disebutnya dimungkinkan berkat kemajuan teknologi, momentum yang tepat, dan keberanian sejumlah pihak untuk membongkar dugaan ketidakberesan ini.


Roy Suryo menjelaskan bahwa motivasinya muncul setelah melihat kriminalisasi terhadap Bambang Trimulono dan Gus Nur, serta respons Universitas Gadjah Mada (UGM) yang terkesan membela Jokowi.


Ia juga menceritakan pertemuannya dengan Dr. Rismon dan Dr. Tifa, yang menjadi rekan barunya dalam mengusut kasus ini, meskipun sebelumnya pernah berseberangan dalam kasus lain.


Pertemuan resminya dengan Dr. Tifa, yang difasilitasi oleh Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA), terjadi pada 15 April 2025 di UGM.


Berbagai Kejanggalan pada Ijazah dan Skripsi


Dalam paparannya, Roy Suryo menyoroti beberapa poin krusial yang membuatnya meragukan keaslian ijazah Jokowi. 



Salah satunya adalah sikap UGM yang hanya menunjukkan fotokopi ijazah, bukan dokumen aslinya.


Ia juga mengkritik pernyataan Bareskrim yang menyebut ijazah Jokowi "identik" dengan tiga pembanding, tanpa menunjukkan pembanding tersebut secara transparan.


"Yang ditampilkan Bareskrim hanya fotokopi terlipat, itu tidak laku dalam kajian hukum," tegasnya.


Roy Suryo kemudian membeberkan hasil analisis perbandingan visual terhadap ijazah Jokowi dengan tiga ijazah lain dari angkatan yang sama, yang memiliki nomor urut berdekatan:



"Perbedaan ini menunjukkan plat cetakan yang berbeda, mengindikasikan waktu dan mungkin tempat pencetakan yang berbeda dengan tiga ijazah pembanding yang nomornya berurutan," jelas Roy Suryo.


Ia menambahkan, teknologi modern memungkinkan analisis mendalam tanpa perlu memegang dokumen asli, layaknya pemeriksaan USG pada ibu hamil.


Halaman:

Komentar