Suasana di Serang, Banten, Sabtu (20/12) lalu terasa hangat dan meriah. Di tengah acara akad massal dan serah terima kunci untuk puluhan ribu rumah bersubsidi, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato yang cukup cair. Isinya? Beragam. Dari pesan tegas untuk menteri-menterinya, kritik diri, hingga candaan yang memecah tawa.
Prabowo tampak gembira menyaksikan pencapaian program perumahan ini. Tapi di balik itu, pikirannya melayang pada angka yang masih mengganjal: sekitar 29 juta rakyat Indonesia, katanya, belum memiliki rumah.
Loyalitas, Bukan untuk Seseorang
Di hadapan para menteri Kabinet Merah Putih yang hadir, Prabowo justru menyampaikan permintaan yang tak biasa. Ia meminta mereka untuk tidak setia kepadanya secara pribadi.
Loyalitas, menurutnya, harus ditujukan pada negara dan rakyat. Pesan ini rupanya berakar dari wejangan mendiang ayahnya, Soemitro Djojohadikusumo, agar selalu berpihak kepada rakyat. Nasihat itu jelas masih melekat kuat dalam benaknya.
Anggaran Besar dan Tantangan Besar
Namun begitu, Prabowo tak menampik bahwa tantangan ke depan masih berat. Ia mengakui, kadang bangsa ini kurang pandai mengelola kekayaan. "Sekarang harus kita kelola dengan baik," serunya.
Kunci utamanya? Pemerintah yang bersih. Ia bertekad membersihkan aparat dari korupsi, karena merekalah ujung tombak pelayanan. Tanpa kejujuran, anggaran ratusan triliun pun percuma. "Kalau itu tidak sampai ke rakyat, sangat sedih kita," ungkap Prabowo.
Artikel Terkait
Pilot Kunci Kokpit di Mexico City, Protes Gaji Tertunda Lima Bulan
Menyelamatkan Jiwa di Tengah Puing: Pertolongan Pertama untuk Trauma Pasca Bencana
Diskusi Buku Reset Indonesia di Madiun Dibubarkan Paksa, Panitia Bingung
Polisi Selidiki Lokasi Eksekusi Mahasiswi UMM yang Ditemukan Tersangkut di Sungai