Mary Austin, Kisah Cinta Abadi di Balik Legenda Freddie Mercury
Sudah lebih dari tiga dekade sejak dunia kehilangan Freddie Mercury. Tapi bagi Mary Austin, ingatan tentang sang vokalis Queen itu tetap hidup dan segar bagai kemarin.
Mereka pertama kali bertemu di tahun 1969. Saat itu Mary baru berusia 19 tahun, bekerja di sebuah toko pakaian di Kensington, London Barat. Kebetulan yang luar biasa, Freddie dan Roger Taylor juga berjualan pakaian di tempat yang sama.
Pertemuan itu langsung membekas di hati Mary. "Dia berbeda dari siapa pun yang pernah kutemui sebelumnya," kenangnya dalam wawancara dengan Daily Mail tahun 2013.
Mary menggambarkan Freddie sebagai sosok yang artistik dengan wajah liar. Jatuh cinta pada pandangan pertama? Tampaknya begitu.
Hubungan mereka berkembang pesat. Freddie dan Mary memutuskan tinggal bersama di apartemen Holland Road, London. Beberapa tahun kemudian, tepatnya 1973, mereka pun bertunangan.
Tapi reaksi Mary saat menerima cincin pertunangan justru penuh kebingungan. "Saya melihatnya dan tak bisa berkata-kata. Saya ingat berpikir, 'Saya tidak mengerti apa yang terjadi,'" ujar Austin.
Namun begitu, jalan tak selalu lurus. Tiga tahun setelah pertunangan, Freddie memutuskan untuk mengakhirinya. Mary sempat curiga ada perselingkuhan, tapi kemudian memahami alasan sebenarnya.
"Sungguh melegakan mendengar kabar itu darinya," katanya dalam Freddie Mercury: The Untold Story.
Yang mengejutkan, justru setelah pertunangan berakhir, hubungan mereka malah semakin kuat. Mereka tetap tinggal bersama selama 20 tahun berikutnya.
"Kami menjalani 20 tahun lebih itu bersama. Di bawah atap yang sama. Bersama secara emosional," kenang Mary dengan penuh rasa.
Artikel Terkait
Creative Hub Tanah Datar Diresmikan, Menteri Ekraf Soroti Potensi Ekonomi Kreatif yang Melimpah
Ikrar Talak Andre Taulany Dijadwalkan Usai 25 November
Ju Ji Hoon dan Ha Ji Won Bentuk Aliansi Berbahaya di Balik Pintu Kekuasaan
Pangeran Philip Sudah Ingatkan Harry Soal Meghan Sejak Awal