Maluku Utara dan Sulawesi Tengah menjadi bukti nyata kesuksesan implementasi hilirisasi. Kedua wilayah ini berhasil mencatatkan pertumbuhan ekonomi hingga 20%, jauh melampaui rata-rata nasional yang berkisar 6%. Prestasi ini menunjukkan potensi besar hilirisasi sebagai motor transformasi ekonomi daerah.
Roadmap Hilirisasi Pascatambang untuk Keberlanjutan Ekonomi
Kementerian ESDM tidak hanya fokus pada masa operasi tambang, tetapi juga menyusun peta jalan hilirisasi pascatambang. "Ketika tambang selesai, jangan sampai ekonomi daerahnya juga ikut selesai," tegas Bahlil. Komitmen ini memastikan keberlanjutan ekonomi daerah meski sumber daya alam sudah tidak lagi dieksploitasi.
Menuju GDP 10 Besar Dunia 2045
Dengan konsistensi dalam implementasi hilirisasi berkeadilan, Indonesia diproyeksikan mampu masuk dalam 10 besar negara dengan GDP tertinggi pada 2045. Transformasi ekonomi dari jasa konstruksi ke industri menjadi strategi fundamental dalam mencapai target ambisius ini.
Kementerian ESDM berkomitmen menjadikan setiap kebijakan di sektor energi dan pertambangan sebagai bagian nyata implementasi keadilan sosial. Hilirisasi tidak hanya tentang membangun smelter dan pabrik, tetapi juga membangun manusia, membuka lapangan kerja, dan memastikan daerah penghasil menjadi pelaku utama pembangunan.
Artikel Terkait
Skema Tadpole Pinjol Dikecam, Cicilan Awal Mencekik Hingga 70 Persen
Intikeramik (IKAI) Pacu Kinerja, Laba Kotor 2025 Tembus Rp71,8 Miliar
Petrosea Garap Sektor Kesehatan, Dirikan Anak Usaha KIMS
Duka Pedagang Kalibata: Kios Hangus, Roda Ekonomi Terhenti Usai Kericuhan