Rumah Fitri yang berdiri di atas rawa di Desa Sungai Tabuk Keramat akhirnya direnovasi. Remaja berusia 15 tahun itu hidup sebatang kara. Kabar baik ini datang dari Pemerintah Kabupaten Banjar, yang mengucurkan anggaran sebesar Rp 26 juta untuk membangun ulang tempat tinggalnya yang sudah tak layak.
Proyek ini ditangani langsung oleh Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) setempat. Menurut Kepala DPRKPLH Kabupaten Banjar, Ahmad Bayhaqie, pekerjaan sudah dimulai.
“Iya ini baru kita memulai membangun rumahnya. Semoga bisa cepat selesai,” ujarnya, Selasa lalu.
Namun begitu, Bayhaqie mengakui pekerjaan ini tidak mudah. Rumah Fitri terletak di lahan yang selalu terendam air, membuat proses pembangunan jadi lebih rumit. Mereka menggunakan material khusus, kayu ulin, untuk menahan kondisi basah.
“Kita berharap air tidak semakin meninggi. Karena beberapa hari terakhir cuaca sering hujan,” tambahnya, menyiratkan kekhawatiran akan cuaca yang tak menentu.
Di sisi lain, bantuan untuk Fitri ternyata tidak hanya berupa rumah. Perangkat desa setempat juga telah membantu gadis itu mengakses Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan berbagai bantuan sosial lain untuk anak yatim piatu. Dukungan itu sedikit banyak meringankan bebannya.
Artikel Terkait
Lima Kios di Kalideres Hangus Diterjang Si Jago Merah
Tiga ABK Masih Hilang, Pencarian Intensif Dilanjutkan di Laut Jawa
Ketika Masa Kecil Tak Lagi Ringan: Beban yang Tak Kasat Mata di Pundak Generasi Muda
Tito Soroti Harmonisasi Program, Kunci Pembangunan Papua Tak Lagi Tersendat