Harapan Baru untuk Fitri: Rumah di Atas Rawa Akhirnya Direnovasi

- Selasa, 16 Desember 2025 | 16:00 WIB
Harapan Baru untuk Fitri: Rumah di Atas Rawa Akhirnya Direnovasi

Fitri sendiri merasa sangat bersyukur. Selama ini, ia harus tinggal di rumah yang sangat sederhana. Dindingnya lapuk, atapnya bocor jika hujan turun. Rumah itu adalah satu-satunya tempat berlindungnya.

“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur dan berterimakasih,” ucap Fitri dengan polos.

Ia berharap pembangunan cepat selesai. Pasalnya, Fitri sudah tiga tahun hidup sendiri setelah nenek yang mengasuhnya meninggal. Orang tuanya? Tak pernah diketahui kabarnya sejak ia masih kecil.

Sejak ditinggal nenek, remaja ini berjuang sendiri. Untuk bertahan hidup, ia bekerja sebagai pembungkus roti dengan upah Rp 20 ribu per hari. Kadang, ia juga mendapat upah Rp 7 ribu sampai Rp 10 ribu dengan cara membantu tetangga membeli bumbu.

Meski hidup serba kekurangan, Fitri punya tekad kuat. Banyak pihak yang menawarkan bantuan, bahkan mengajaknya tinggal di panti asuhan. Tapi ia menolak. Fitri memilih bertahan di rumah lamanya, di desa tempat ia dibesarkan.

Kini, dengan rumah yang sedang dibangun ulang, setidaknya ada secercah harapan baru untuk masa depannya.


Halaman:

Komentar