Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal ketiga 2025 tercatat sebesar 5,04 persen. Tapi, ada satu sektor yang justru melaju lebih kencang. Industri pengolahan non-migas, menurut catatan Kementerian Perindustrian, berhasil tumbuh hingga 5,58 persen pada periode yang sama. Angkanya cukup signifikan, bukan?
Di sisi lain, kontribusi sektor manufaktur terhadap Produk Domestik Bruto juga menunjukkan tren positif. Merrijantij Punguan Pintaria, Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau, dan Bahan Penyegar Kemenperin, memaparkan rinciannya.
"Kontribusi sektor manufaktur terhadap PDB pada kuartal tersebut sebesar 17,39 persen, atau naik 0,47 persen dibandingkan kuartal sebelumnya yang sebesar 16,92 persen," jelasnya.
Perkataan itu disampaikan Merrijantij dalam acara perayaan 50 tahun kemitraan Nestle Indonesia dengan peternak sapi perah di Jakarta, Senin (15/12/2025).
Kalau kita lihat lebih jauh, peran industri ini ternyata sangat vital. Penyerapan tenaga kerjanya saja mencapai 20,31 juta orang per Agustus lalu sekitar 13 persen dari total angkatan kerja nasional. Kontribusinya terhadap investasi pun besar, menyentuh 37,73 persen dari total investasi nasional. Belum lagi soal ekspor.
Artikel Terkait
VinFast Gelontor Rp16 Triliun, Pabrik Subang Siap Produksi 50 Ribu Kendaraan Listrik
VinFast Siapkan Rp 16,6 Triliun untuk Gempur Pasar Mobil Listrik Asia Tenggara dari Subang
Polri Siapkan Empat Klaster Pengamanan untuk Arus Nataru 2025
Sutradara Legendaris Rob Reiner dan Istri Ditemukan Tewas, Polisi Selidiki Dugaan Pembunuhan Ganda