Di sisi lain, respons dari manajemen COIN pun terlihat positif. Ade Wahyu, Direktur Utama Indokripto, menyambut baik kehadiran pemegang saham baru ini.
"Masuknya Arsari Group juga meningkatkan tingkat kepercayaan masyarakat kepada industri aset digital secara umum, serta khususnya kepada COIN," kata Ade.
Namun begitu, reaksi pasar justru berbanding terbalik dengan sambutan hangat tersebut. Usai pengumuman itu beredar, saham COIN malah terjun bebas. Anjlok 11,28 persen ke level Rp4.090 di hari yang sama. Padahal, sehari sebelumnya sahamnya masih menguat hampir 6 persen. Sebuah pergerakan yang cukup mengejutkan.
Sebelum akuisisi ini, struktur kepemilikan COIN per September 2025 didominasi oleh publik (43,05%), disusul PT Megah Perkasa Investindo, PT Bahana Nusantara Indojaya, Budi Mardiono, dan PT Teknologi Anak Nusantara. Kehadiran Arsari Group tentu akan mengubah peta kepemilikan itu.
Artikel Terkait
Gudang Marunda Blibli Beroperasi 24 Jam, Pacu Pengiriman Hanya 6 Jam
Pelindo Terminal Petikemas Pacu Target, Arus Kontainer 2025 Diprediksi Tumbuh 5%
Tiga Saham Masuk Papan Khusus BEI, Satu Emiten Dilepas
Emas Melambung 60%, Saham Tambang RI Tembus 465%