"Hasilnya tidak menggembirakan," ujar Tony Sycamore, Analis Pasar di IG, Sydney. Pernyataan ini memperkuat sinyal pelemahan kondisi pasar tenaga kerja AS.
Di tengah ketidakpastian, pelaku pasar mulai meningkatkan taruhan bahwa Federal Reserve akan melonggarkan kebijakan moneternya dalam pertemuan mendatang. Meski demikian, ketegangan di internal bank sentral masih menjadi faktor yang diawasi.
Kontrak berjangka fed funds memproyeksikan probabilitas pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan 10 Desember sebesar 46,6 persen. Angka ini meningkat dari 42,4 persen yang tercatat sehari sebelumnya, berdasarkan data FedWatch CME Group.
Pada perdagangan awal sesi Asia, Dolar Australia melemah 0,1 persen ke level USD0,65085, meski data upah kuartal ketiga menunjukkan kenaikan yang stabil. Sementara itu, Dolar Selandia Baru tercatat melemah 0,2 persen menjadi USD0,5659.
Artikel Terkait
BI Kukuh Pertahankan Suku Bunga Acuan 4,75%, Fokus Jaga Stabilitas Rupiah
BI Teguh di Level 4,75%, Sinyal Stabilitas di Tengah Gejolak Global
United Tractors Pangkas Target Operasional 2025-2026 di Bawah Bayang-Bayang Tekanan Pasar
BEI Hapus Paksa 23 Waran Terstruktur, Perdagangan Dihentikan 28 November