Setiap minggunya anak-anak kecil melewati anak tangga ini untuk pergi kesekolah dengan 2-4 jam perjalanan.
Desa ini mulai terekspos setelah banyak foto unggahan anak-anak yang melewati tangga yang curam.
Maka, pada tahun 2016 desa ini mendapat perhatian khusus dari pemerintah setempat.
Kondisi tangga yang sebelumnya memprihatinkan kini diperbarui oleh pemerintah setempat dengan tangga baja.
Serta diberikan bantalan tepi pada tangga tersebut, sehingga lebih aman untuk penduduk yang melewati.
Pada tahun 2019, sekitar 100 ribu turis berkunjung ke desa ini.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jatimnetwork.com
Artikel Terkait
Malaysia di Ambang Sejarah Piala Asia 2027, Terancam Batal oleh Hukuman FIFA
Anak Muda Berburu Thrift, Upaya Nyata Selamatkan Air Bersih dan Kurangi Polusi
Sumsel Pacu Pariwisata dengan 200 Charming Events pada 2026
Merger BUMN Karya Ditargetkan Tuntas Desember 2025, Waskita-Wijaya Karya Masuk Skema Penggabungan