Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi masih jadi sorotan karena
kebijakan-kebijakan barunya yang dianggap kontroversial.
Terbaru, Dedi mengusulkan supaya vasektomi atau program Keluarga Berencana
(KB) pria dijadikan syarat untuk masyarakat prasejahtera penerima bantuan
sosial (bansos).
Sebelumnya, mantan Bupati Purwakarta tersebut juga akan mengirim siswa nakal
ke barak militer. Bagi Dedi pendidikan di barak militer efektif dalam
membentuk karakter.
Menyusul kebijakan tersebut, sebuah video seorang ibu berkerudung merah muda
viral di media sosial.
Ia menyampaikan permohonan tak terduga mengenai Dedi Mulyadi.
Dikutip Suara.com pada Senin, 5 Mei 2025 dari akun TikTok @eskulkul___,
perempuan tersebut mendesak polisi untuk menangkap Dedi Mulyadi. Namun, ia
menggunakan gaya bahasa satire.
"Makhluk satu yang sangat meresahkan se-Indonesia, seluruh masyarakat
Indonesia, seluruh provinsi di Indonesia," ujar perempuan tersebut
mengawali.
Ibu tersebut minta agar Kepolisian Republik Indonesia menangkap Dedi Mulyadi
dan dibawa ke Aceh. Ini karena ia iri melihat warga yang dipimpin Dedi,
dalam hal ini warga Jawa Barat.
"Mohon ditangkap dan dibawa ke Aceh, Pak," ujar si ibu.
Si ibu mengapresiasi kebijakan-kebijakan yang dibuat Dedi Mulyadi, terutama
terkait dunia pendidikan. Ia berharap ada sosok pemimpin di tempat
tinggalnya, Aceh, yang juga mirip Dedi Mulyadi.
"Gara-gara dia (Dedi Mulyadi) menimbulkan kecemburuan sosial di seluruh
masyarakat Indonesia, terutama mamak (Ibu), terutama di bidang pendidikan,"
ucapnya.
"Terutama kebijakan-kebijakan beliau di bidang pendidikan. Untuk anak-anak
yang suka narkoba, balapan liar, tidak sekolah, dimasukkan ke barak militer.
Yang membangkang ke orang tua (juga dimasukkan ke barak militer)," ujar dia
lagi.
Menurut si ibu, kebijakan barak militer telah diterapkan di Tiongkok dan
dianggap berhasil. Selanjutnya kata dia, para pemimpin di Indonesia harusnya
meniru Dedi Mulyadi.
"Kami, para mamak ini senang. Memang di China itu, (kebijakan) sudah
diterapkan. Tapi pemimpin-pemimpin kita yang ada di Indonesia, bahas-bahas
aja (kebijakan) tapi praktik tidak ada," ujarnya sembari melayangkan
kritikan.
Karena itu, ia berharap Dedi Mulyadi dibawa ke Aceh dan jadi pemimpin di
sana.
"Akang Dedi Mulyadi keren. Kami di Aceh, butuh orang kayak Bapak, Pak. Mari
ke Aceh," pinta perempuan di dalam video.
"Mohon, Bapak Kapolri, ditangkap (Dedi Mulyadi) (dan) bawa ke Aceh),"
sambungnya.
Video mengenai perempuan meminta polisi menangkap Dedi Mulyadi ini mulanya
berasal dari Instagram.
@eskulkul___ haduh ibu ada ada bae, segala minta kang dedi mulyadi ditangkap wkwk #kdm #kangdedimulyadi #kebijakan #jawabarat #aceh #resah #fyp #4upage #fypage ♬ suara asli - eskulkul
Video tersebut kemudian menyita perhatian dan viral di platform media sosial
lainnya, seperti TikTok.
Banyak yang tergocek dengan permintaan mengejutkan dari perempuan di dalam
video, yang melibatkan kepolisian.
Namun ternyata, di balik permintaan tersebut, ada apresiasi besar yang
diarahkan kepada Dedi Mulyadi.
Apresiasi yang disampaikan dalam bentuk yang unik ini terasa segar dan
humoris di tengah ramainya drama antara Dedi Mulyadi dan Aura Cinta.
Sebelumnya, video sang gubernur beradu argumen mengenai acara perpisahan di
sekolah dengan Aura Cinta lebih dulu viral.
Saat itu, Aura tidak setuju bila Dedi Mulyadi serta merta meniadakan acara
perpisahan, yang dianggap sebagai ajang berkumpul para siswa sebelum
benar-benar berpisah.
Perdebatan mereka menuai kontroversi. Ada yang berpihak pada Dedi, ataupun
sebaliknya.
Karier Dedi Mulyadi
Dedi Mulyadi adalah salah satu tokoh politik asal Jawa Barat yang dikenal
karena gaya kepemimpinannya yang unik dan dekat dengan budaya lokal.
Lahir di Subang pada 11 April 1971, Dedi memulai karier politiknya dari
level paling bawah, lalu menapaki tangga kekuasaan dengan rekam jejak yang
cukup panjang dan penuh warna.
Dedi Mulyadi mulai meniti karier politiknya di tingkat legislatif. Ia
terpilih sebagai anggota DPRD Kabupaten Purwakarta pada 1999 dari Partai
Golkar.
Dalam waktu yang relatif singkat, ia dikenal sebagai sosok muda yang vokal
dan progresif, sehingga tak butuh waktu lama baginya untuk mendapatkan
kepercayaan lebih besar dari masyarakat dan partainya.
Dedi naik level menjadi Wakil Bupati Purwakarta mendampingi Bupati Lily
Hambali Hasan Pada 2003. Kemudian, pada 2008, ia mencalonkan diri sebagai
Bupati Purwakarta dan terpilih. Dedi menjabat dua periode sebagai Bupati
Purwakarta (2008–2018).
Selama menjabat, Dedi dikenal luas karena program-program pembangunan
berbasis budaya Sunda dan pendekatan yang humanis kepada masyarakat.
Ia memperkenalkan identitas lokal ke ruang-ruang publik, seperti ornamen
khas Sunda di kantor-kantor pemerintahan dan gerbang desa. Di tengah geliat
pembangunan, Dedi juga aktif mengembangkan sektor pendidikan dan pelestarian
lingkungan.
Sumber:
suara
Foto: Potret Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat (Dok. Pemerintah Provinsi
Jawa Barat)
Artikel Terkait
Dalangi Vape Obat Keras Masuk dari Malaysia, Jonathan Frizzy Bisa Untung Besar
Pertumbuhan Ekonomi hanya 4,87 Persen, Ketua DEN Luhut: Zaman Jokowi Tak Beda Jauh
Prabowo Nilai Wajar Jika Pejabat Baru Keseleo Bicara: Saya Saja Pernah Tersesat Cari WC
Prabowo Klaim MBG Berhasil 99,99%, Kasus Keracunan Hanya 0,005 Persen