Libur Natal dan Tahun Baru selalu jadi momen tersibuk buat transportasi. Nah, Kementerian Perhubungan udah ngeluarin proyeksi buat periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 nanti. Ternyata, bakal ada sekitar 3,94 juta orang yang memilih naik kereta api. Angkanya gak main-main.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi langsung angkat bicara. Dia ngasih peringatan keras soal keselamatan. Beban layanan kereta api di masa Nataru itu bukan cuma tinggi, tapi juga berlangsung lama. Makanya, dia minta semua pihak waspada betul.
"Dengan kondisi seperti ini, saya ingin menegaskan agar manajemen keselamatan perekeretaapian harus ditingkatkan dan dijalankan secara disiplin serta terukur," tegas Dudy dalam keterangannya, Jumat lalu.
Lalu, gimana caranya? Menurut Menhub, implementasinya bisa dimulai dari hal-hal konkret. Personel harus disiagakan dengan jumlah memadai dan kompeten. Prasarana jalan rel juga wajib dipantau secara intensif. Jangan lupa, peralatan untuk menangani gangguan darurat harus siap sedia.
Di sisi lain, ancaman cuaca ekstrem juga perlu diwaspadai. Beberapa daerah rawan banjir dan longsor harus dapat mitigasi khusus. Pengamanan di perlintasan sebidang yang risikonya tinggi juga harus diperketat.
"Keselamatan harus menjadi budaya, menjadi kebiasaan yang dibangun setiap hari di setiap lini kerja, tanpa pengecualian," ujarnya lagi.
Pesan itu dia sampaikan karena peran kereta api di momen Nataru memang sangat vital. Ia disebut sebagai tulang punggung mobilitas nasional. Bayangkan aja, kalau sampai ada gangguan. Efek berantaianya bisa ke mana-mana: macet di jalan, penumpukan di bandara, sampai aktivitas ekonomi yang ikut kena imbas.
Artikel Terkait
BRI Suntik Rp4,85 Triliun ke ANJT untuk Dongkrak Operasional
Bendera Putih di Aceh, Menteri Tito Akui Kekurangan Penanganan Bencana
Direktur Digital Bank Sinarmas Mundur, Posisi Kunci Kini Kosong
Jordi Amat Soroti Kunci Utama di Balik Pelatih Baru Timnas