Aida juga menyampaikan empati mendalam. “Izinkan saya menggarisbawahi kembali pesan yang selalu disampaikan oleh Pak Gubernur tentang rasa prihatin dan duka kami, keluarga besar Bank Indonesia atas bencana yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat,” ujarnya.
Lalu, bagaimana dengan inflasi? Soal pengaruh bencana terhadap kenaikan harga, BI masih menunggu data resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS). Tapi, hasil Survei Pemantauan Harga (SPH) BI di minggu pertama pascabencana sudah menunjukkan tren kenaikan di wilayah-wilayah terdampak.
Memang, harga komoditas seperti beras, telur ayam, dan bawang mulai menunjukkan tanda-tanda stabil. Namun, tekanan harga masih terasa untuk beberapa barang lainnya.
“Yang agak tinggi memang adalah daging ayam ras dan cabai rawit. Tetapi secara keseluruhan seperti disampaikan tadi hanya berada sedikit di atas titik tengah target inflasi mediumnya 2,5 persen,” kata Aida.
Untuk mengantisipasi hal ini, komitmen BI jelas. Mereka akan memperkuat koordinasi lewat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP). Upaya ini diharapkan bisa menahan laju inflasi, khususnya untuk harga pangan bergejolak, agar tetap terkendali hingga akhir tahun nanti.
Artikel Terkait
Gibran Tegaskan Prioritas untuk Lansia dan Anak di Tengah Runtuhnya 95 Jembatan di Gayo Lues
Di Balik Layar Kuliah: Seorang Dosen dan Perjuangan Menjaga Rumah dari Jarak Jauh
Pramono Anung Pacu Penetapan UMP DKI 2026 Lebih Cepat dari Tenggat Pusat
Prabowo Turun Langsung ke Sumbar Tinjau Dampak Bencana