Di Neo Garden Hotel, Sumbawa Besar, suasana Ahad lalu (30/11) tampak berbeda. Sepanjang hari, ruang pertemuan dipadati diskusi serius namun hangat. Fraksi PKS MPR RI bersama Lembaga Adat Tana Samawa (LATS) menggelar lokakarya akademik, membedah tata kelola sumber daya alam. Fokusnya satu: bagaimana nilai-nilai lokal bisa jadi tulang punggung kebijakan.
Johan Rosihan, Sekretaris FPKS MPR RI, membuka pembicaraan dengan nada prihatin. Ia mengingatkan kita pada banjir dan longsor yang baru-baru ini melanda sejumlah wilayah di Sumatera dan Aceh. Bagi Johan, itu adalah alarm peringatan yang nyata. "Pengelolaan SDA harus memperhatikan nilai lokal dan prinsip kehati-hatian agar daerah tidak mengalami kerusakan ekologis," tegasnya dalam keterangan tertulis, Senin (1/12).
Ia lantas menawarkan solusi konkret untuk Sumbawa: memasukkan nilai adat Taket ko Nene, Kangila Boat Lenge ke dalam kerangka tata kelola. Bukan sebagai hiasan, tapi sebagai fondasi.
Gagasan itu langsung disambut Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot. Dengan semangat, ia menegaskan bahwa nilai luhur itu bukan cuma semboyan budaya belaka. "Ini kompas moral masyarakat Samawa," ujarnya. Menurut Jarot, nilai yang mengajarkan ketakwaan, rasa malu, dan amanah menjaga alam itu justru menemukan momentumnya di tengah krisis iklim dan ancaman ekologis global saat ini.
Dialog yang digagas LATS ini, katanya, penting untuk menyelaraskan banyak kepentingan: pemerintah daerah, lembaga adat, akademisi, hingga kebijakan nasional.
Visi besar Pemkab Sumbawa pun ia paparkan: Sumbawa Hijau dan Lestari. Visi itu tak melayang. Ia diterjemahkan dalam gerakan-gerakan nyata. Dari Gerakan Penanaman 1 Juta Pohon, program satu ASN atau satu siswa satu pohon, hingga skema unik 'Tanam Pohon Dapat Sapi'. Tak ketinggalan, penanaman tanaman produktif seperti kopi, kemiri, atau porang. "Ini investasi jangka panjang," jelas Jarot, "untuk stabilitas ekologi dan kesejahteraan masyarakat."
Artikel Terkait
Tersangka Korupsi Satelit Kemenhan Buka Suara: Saya Hanya Jalankan Perintah
Mulai Desember, Petani dan Pedagang Bisa Nikmati Kereta Khusus Rp 3.000 di Jalur Rangkasbitung-Merak
Prabowo Tinjau Pemulihan Pasca Banjir Bandang di Padang Pariaman
Imigrasi Buka Kantor di Kampus, Tarif Mahasiswa Asing Juga Bakal Dipermudah