Dwelling Time Pelabuhan Indonesia Sentuh 2,47 Hari, Efisiensi Logistik Terus Meroket

- Jumat, 05 Desember 2025 | 01:35 WIB
Dwelling Time Pelabuhan Indonesia Sentuh 2,47 Hari, Efisiensi Logistik Terus Meroket

Soal implementasi NLE sendiri terus meluas. Saat ini, sistem tersebut sudah diterapkan di 63 pelabuhan dan 7 bandara. Efeknya nyata. Menurut sebuah survei pada 2024, layanan Single Submission untuk perizinan bisa menghemat waktu hingga 66,5 persen dan memotong biaya sampai 63,39 persen. Angka yang cukup fantastis.

Selain fokus di logistik, LNSW juga mengembangkan sistem untuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Sistem ini rupanya sudah dipakai oleh 458 badan usaha. Dampaknya, penyerapan tenaga kerja melonjak ke angka 259,7 ribu orang. Realisasi investasinya pun gila-gilaan: Rp33,6 triliun dari badan usaha dan Rp278,9 triliun dari pelaku usaha.

Bidang lain yang tak kalah penting adalah pengawasan komoditas. Sistem Nasional Neraca Komoditas kini sudah menjangkau delapan komoditas pangan dan sebelas komoditas migas. Sepanjang 2025, dokumen neraca yang diajukan mencapai 5.323.

Oza Olavia menegaskan, di balik semua digitalisasi ini, ada kontribusi tidak langsung bagi penerimaan negara.

“Peran kita salah satunya mendukung sektor penerimaan, di mana LNSW tidak secara direct mengumpulkan penerimaan, tapi kegiatan yang dilakukan LNSW kita lakukan upaya-upaya terkait kegiatan dokumentasi kepabeanan, kekarantinaan, perizinan, kepelabuhanan, dan kebandarudaraan untuk mendukung penerimaan,” jelasnya.

Jadi, ceritanya nggak cuma soal kontainer yang lebih cepat keluar-masuk pelabuhan. Tapi juga tentang bagaimana seluruh mata rantai logistik dan ekonomi didigitalisasi untuk gerak yang lebih lincah. Perlahan, tapi pasti.


Halaman:

Komentar