Di sisi lain, upaya pemulihan infrastruktur juga digenjot. WIKA bekerja sama dengan Kementerian PU–BBWWS Sumatera II untuk mengerahkan sejumlah alat berat ke titik-titik kritis.
Di Sibolga, misalnya, perusahaan menurunkan excavator, vibro, dan dump truck. Tujuannya jelas: membuka akses jalan yang tertimbun material longsor.
Sementara di wilayah Tarutung dan Sidikalang, dukungannya lebih masif. Ada Hitachi 210F, ZX 200 Hitachi, excavator tambahan, bucket, vibro Sakai 525, Cat 320GX, plus dump truck tipe 7M3. Semua armada itu dikerahkan untuk satu misi: membersihkan longsoran, menormalkan jalur transportasi, dan mengembalikan mobilitas warga secepat mungkin.
Agung menegaskan, setelah kebutuhan logistik dasar terpenuhi, fokus mereka bergeser. "Setelah memastikan kebutuhan logistik dasar terpenuhi, fokus kami adalah membantu percepatan pemulihan akses jalan. Pengerahan alat berat menjadi prioritas untuk memulihkan konektivitas dan meringankan beban masyarakat yang terdampak," paparnya.
Upaya gabungan ini diharapkan bisa meringankan penderitaan dan mempercepat proses pemulihan. Bencana memang datang tiba-tiba, tapi solidaritas dan respons cepat seperti ini yang dibutuhkan untuk bangkit kembali.
Artikel Terkait
PT KISI Asset Management Resmi Berganti Nama Jadi KIM Indonesia
Tim Gabungan Berhasil Buka Empat Titik Longsor di Jalur Vital Aceh Utara-Bener Meriah
Ekonomi Indonesia Makin Mantap, Inflasi Terkendali dan Manufaktur Melaju
Jaring Pengaman Abal-Abal dan Bambu Kering: Kombinasi Mematikan di Balik Kebakaran Maut Tai Po