Dua pejabat AS yang hadir bahkan menggambarkan MBS sebagai "pemimpin yang kuat" dalam momen itu.
Menurut laporan yang sama, Trump-lah yang mengangkat isu tersebut selama pertemuan pada 18 November itu. Desakannya terus mengeras.
Akibatnya, suasana pun berubah tegang. Saat tekanan dari Trump makin menjadi, MBS membalas dengan tekanan yang sama kuatnya. Sebuah sikap yang jelas menunjukkan bahwa untuk urusan ini, Saudi tidak mau berkompromi.
Laporan ini, seperti diberitakan Al Arabiya, muncul pada Rabu (26/11/2025), mengonfirmasi ketegangan yang terjadi di balik pintu tertutup Gedung Putih.
Artikel Terkait
Dahlia Poland dan Fandy Christian Ungkap Hubungan Harmonis Pasca-Perceraian
Gus Yahya Tegas: Polemik Pemberhentian Harus Berakhir, NU Tak Boleh Terganggu
Charles Honoris Soroti Tragedi Ibu Irene di Papua: Negara Masih Lalai
Menteri Agama: Kini Giliran Timur Tengah yang Belajar Islam ke Indonesia