Suasana mencekam menyelimuti Nigeria. Sejak Jumat lalu, tepatnya tanggal 21 November 2025, kelompok bersenjata menyandera 303 siswa dan 12 guru dari Sekolah Katolik St Mary di Negara Bagian Niger. Hingga berita ini diturunkan, nasib mereka masih gelap.
Bulus Dauwa Yohanna, Ketua Asosiasi Kristen Nigeria (CAN) untuk wilayah Niger, memberikan penjelasan yang makin membuat hati ciut. Awalnya, laporan pada Sabtu menyebut 215 siswa yang menjadi korban. Tapi angka itu ternyata melonjak.
Yang membuat situasi makin runyam, serangan ini terjadi berdekatan dengan aksi serupa di Kota Maga, Negara Bagian Kebbi. Di sana, kelompok bersenjata menyerbu sebuah sekolah menengah dan menyapu 25 siswi. Untungnya, satu berhasil kabur. Tapi dua puluh empat lainnya masih hilang. Jarak antara kedua lokasi kejadian ini sekitar 170 kilometer.
Hingga saat ini, belum ada satu pun kelompok yang mengaku bertanggung jawab. Pihak berwenang sudah bergerak cepat, mengerahkan regu taktis yang dibantu para pemburu lokal untuk memburu dan menyelamatkan para korban.
Dilihat dari klasifikasinya, Sekolah Katolik St Mary adalah sekolah menengah. Namun begitu, citra satelit memperlihatkan kompleks yang cukup luas. Sekolah ini menyambung dengan sebuah sekolah dasar dan terdiri dari lebih 50 bangunan, termasuk ruang kelas dan tentu saja, asrama.
Kompleks sekolah itu berada di Kota Papiri, persis di dekat jalan utama yang menghubungkan Yelwa dan Mokwa.
Di sisi lain, kepanikan melanda warga. Keluarga-keluarga berhamburan, mencari-cari anak mereka yang hilang.
Dauda Chekula, seorang kakek berusia 62 tahun, merasakan langsung nestapa ini. Empat cucunya, yang masih berusia belia antara 7 hingga 10 tahun, turut menjadi mangsa.
Artikel Terkait
Nanang Gimbal Divonis 12 Tahun Penjara atas Pembunuhan Sandy Permana
Geliat Nouvelle Vague Menyapa 14 Kota di Festival Sinema Prancis 2025
BYD Atto 1 Guncang Pasar, Penjualan Mobil Listrik Melonjak 243%
Gibran Soroti Kesenjangan Pembiayaan Global di Ajang G20