LAMPUNG TIMUR – Udara di Desa Pugung Raharjo, Sekampung Udik, terasa berbeda hari itu. Menteri Kebudayaan Fadli Zon secara resmi membuka Gedung Koleksi Baru di Situs Taman Purbakala Pugungraharjo. Acara ini bukan sekadar seremoni belaka, melainkan langkah strategis untuk melindungi dan menyajikan artefak-artefak berharga dari situs prasejarah penting ini.
Dalam sambutannya, Fadli Zon menegaskan bahwa gedung baru ini merupakan fondasi penting untuk menjaga kesinambungan pengetahuan sejarah Lampung Timur. Menurutnya, warisan peradaban di wilayah selatan Sumatra ini punya kaitan erat dengan Indonesia sebagai negara megadiversity.
"Indonesia mempunyai kekayaan budaya yang luar biasa," ujarnya dengan semangat.
"Keberagaman dan kekayaan budaya kita, yang saya sebut sebagai megadiversity. Dan kalau kita lihat rentang waktunya juga luar biasa, dari jutaan tahun yang lalu, ratusan ribu tahun yang lalu, dan puluhan ribu tahun yang lalu."
Di sisi lain, kegiatan penataan lingkungan, ekskavasi arkeologi, serta revitalisasi gedung koleksi ini diharapkan bisa dimanfaatkan masyarakat. Ini sekaligus menjadi upaya pelestarian bersama, terutama untuk warisan budaya yang berada di Lampung Timur.
Iskandar Mulia Siregar, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII, dalam laporannya menyampaikan bahwa revitalisasi Gedung Koleksi ini merupakan bagian dari pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan cagar budaya. Semua ini sesuai amanat UU Pemajuan Kebudayaan Nomor 5 Tahun 2017.
"Upaya pelestarian cagar budaya merupakan hal yang tidak mudah," tuturnya.
"Perlu dilakukan secara terus menerus dan bersama-sama. Adapun upaya Revitalisasi Gedung Koleksi Situs Cagar Budaya Nasional Pugung Raharjo tentunya baru menjadi langkah awal kita untuk terus melestarikan Cagar Budaya ke depannya."
Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela, punya pandangan lain. Menurutnya, revitalisasi ini bukan cuma soal melestarikan kebudayaan, tapi juga menyelamatkan kenangan masyarakat Lampung, khususnya warga Lampung Timur.
"Tentu revitalisasi gedung koleksi ini memiliki tujuan yang sangat besar untuk menghidupkan kembali nilai-nilai yang terkandung di dalam setiap artefak, setiap batu prasasti, dan setiap cerita yang ada di situs budaya ini," jelasnya.
Artikel Terkait
Chery J6T Bongkar Harga, Pasar Mobil Listrik RI Panas
KPK Buka Suara soal Uang Rp300 Miliar: Bukan Pinjaman, Tapi Hasil Rampasan Korupsi
Kapadze Soroti Kekuatan Baru Timnas Indonesia di Balik Kunjungan Misterius
Indonesia Dapat Kepercayaan Jadi Tuan Rumah FIFA Series 2026