"Bisa jadi seolah-olah dibuat mereka berpisah. Padahal itu adalah sebuah strategi untuk memperkuat ide Jokowi sebelumnya, Prabowo-Gibran 2 periode," tegas Hensa.
Konfirmasi Perubahan Logo dari Ketua Umum PROJO
Sebelumnya, Ketua Umum PROJO Budi Arie Setiadi memang telah mengonfirmasi rencana transformasi organisasi, termasuk mengganti logo yang selama ini menampilkan wajah Jokowi. "Logo PROJO akan kami ubah, supaya tidak terkesan mengkultuskan individu," ujar Budi Arie usai pembukaan Kongres III PROJO di Jakarta Selatan.
Meski mengubah logo, organisasi sukarelawan ini kemungkinan akan tetap mempertahankan nama PROJO tanpa perubahan signifikan.
Peringatan untuk Publik dan Pengamat Politik
Hendri Satrio mengingatkan semua pihak untuk tidak mudah terjebak pada permukaan peristiwa. Dengan adanya tokoh seperti Menkeu Purbaya dan lainnya yang berpotensi menyaingi Gibran, Hensa menegaskan bahwa Jokowi adalah ahli dalam politik.
"Jadi, kalau hal-hal seperti ini dianggap wah ini mereka berseberangan. Pikir lagi," pungkas Hensa menutup analisis politiknya yang menggebrak ini.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Ahli Hukum UI Bela Adies Kadir: Slip of The Tongue, Bukan Penghinaan
Utang Kereta Cepat Whoosh Rp120 Triliun: DPR dan Pemerintah Segera Bahas Solusi
Dugaan Pembengkakan Anggaran Kereta Cepat Whoosh: Potensi Kerugian Negara Miliaran Dolar
Prabowo Tegaskan Kereta Cepat Whoosh Tak Bermasalah, Ini Fakta Utang Rp116 Triliun