11 Aspek Penting dalam Proyek Kereta Cepat Whoosh
Rhenald menjelaskan bahwa isu kereta cepat bukan hanya tentang kecepatan atau teknologi, tetapi juga mencakup kompleksitas kebijakan dan pembiayaan. Ia merinci setidaknya ada 11 aspek krusial yang perlu diperhatikan dalam proyek Whoosh:
- Isu korupsi yang mencuat.
- Pembiayaan melalui utang.
- Analisis biaya, termasuk perbandingan dengan negara lain dan cost overrun.
- Penggunaan APBN yang pernah diberikan kepada perusahaan kereta api.
- Kebutuhan riil Indonesia terhadap kereta cepat.
- Perbandingan biaya per kilometer dengan proyek serupa di negara lain.
- Keberlanjutan proyek dalam jangka panjang.
- Proyeksi jumlah penumpang.
- Model bisnis yang diterapkan.
- Aspek business model.
- Dinamika geopolitik, khususnya persaingan antara Jepang dan China.
Pelajaran dari Proyek Kereta Cepat California
Rhenald juga memberikan perbandingan dengan proyek kereta cepat di California, Amerika Serikat. Proyek yang dimulai sejak 2008 tersebut hingga kini belum juga selesai, padahal telah menelan biaya lebih dari 100 miliar dolar AS.
"Indonesia kesannya tinggi sekali ya, tapi tiap negara beda-beda. Di California aja nggak jadi-jadi dari tahun 2008 sampai sekarang," ujarnya.
Ia menekankan pentingnya kajian yang jujur dan transparan terhadap semua aspek tersebut. Tujuannya agar proyek strategis nasional seperti Whoosh tidak justru berubah menjadi beban bagi negara di masa depan.
"Yang ke-10 bisnis model, dan yang ke-11 Jepang versus China. Saya seringkali mengatakan Indonesia ini bisa apes karena geopolitik, pertarungan antar dua negara," pungkas Rhenald Kasali.
Artikel Terkait
Dibongkar Ubedilah: Pola Rahasia Proyek Whoosh yang Buka Ruang Korupsi?
3 Hantu Politik yang Bisa Goyang Pemerintahan Prabowo: Ijazah Gibran hingga Utang Whoosh!
11 Purnawirawan Jenderal Polri Temui Mahfud MD, Bahas Masa Depan Polri: Ini yang Diungkap!
Whoosh vs Arab Saudi: Benarkah Biaya Kereta Cepat Kita Dibuat Bengkak?