Namun begitu, kontribusi mereka tak cuma di sektor agrikultur. Terra Drone juga pernah terlibat dalam proyek-proyek infrastruktur strategis pemerintah. Salah satunya adalah survei udara untuk pembangunan Tol Cisumdawu di Jawa Barat, yang mencakup area sepanjang kurang lebih 30 kilometer.
Dalam proyek itu, mereka menggunakan drone canggih jenis fixed wing bernama Bramor ppX. Alat ini bisa terbang hingga tiga jam nonstop dan mengumpulkan data akurat dalam satu kali penerbangan sebuah teknologi yang diandalkan banyak kontraktor karena efisiensinya.
Nah, menariknya, tragedi kebakaran ini ikut mengingatkan publik pada kasus lain yang berkaitan dengan tol Cisumdawu. Di Pengadilan Tipikor Bandung, sidang korupsi pembebasan lahan untuk tol itu masih berlangsung sejak September 2024, melibatkan lima orang terdakwa. Meski tak ada kaitan langsung dengan kebakaran, nama proyek yang pernah disurvei Terra Drone itu kembali mencuat ke permukaan.
Sementara itu, proses duka masih berlanjut. Identifikasi korban dilakukan secara hati-hati di RS Polri Kramat Jati. Data sementara menyebut 15 perempuan dan 7 laki-laki menjadi korban meninggal. Tim masih terus menyisir reruntuhan, memastikan tak ada lagi korban yang tertinggal.
Pihak kepolisian sudah memeriksa sejumlah karyawan, termasuk staf HRD, untuk mengumpulkan keterangan. Investigasi mendalam kini fokus pada prosedur keamanan penyimpanan baterai drone dan standar operasional di perusahaan. Semua ingin tahu: apa yang sebenarnya memicu ledakan awal itu, dan bagaimana bisa api menyebar begitu cepat?
Artikel Terkait
Gadis 16 Tahun Ditelanjangi dan Diperiksa Paksa Polisi, Tuduhan Pembuangan Bayi Ternyata Salah
His Brain is a Disaster: Usulan Menteri Bencana Utut Adianto Diserang Susi
Ratu Suthida Siap Berlaga di SEA Games 2025 di Usia 47 Tahun
Ustaz di Sumenep Divonis 20 Tahun Penjara dan Kebiri Kimia Usai Cabuli Delapan Santriwati