Penangkapan ke-16 orang itu dilakukan Sat Reskirm Polres Sibolga pada Sabtu lalu. Barang bukti yang berhasil dikumpulkan polisi beraneka ragam, mulai dari makanan ringan, minuman, hingga barang kebutuhan rumah tangga lainnya.
Polres Sibolga pun mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi dan bersama-sama menjaga ketertiban. Aparat gabungan TNI-Polri terus berjaga, memastikan situasi kembali kondusif sehingga bantuan bisa sampai ke tangan yang membutuhkan.
Sementara itu, tanggapan mengejutkan datang dari BNPB. Kepala BNPB Suharyanto memberikan klarifikasi terkait video viral yang beredar di media sosial itu. Menurutnya, yang dilakukan warga bukanlah penjarahan.
Memang, kondisi Sibolga saat ini masih sangat memprihatinkan. Kota ini terisolasi akibat longsoran yang menutup akses jalan. BNPB mengaku telah melakukan air drop untuk mengirimkan bantuan.
Suharyanto, yang merupakan eks Sekertaris Militer Presiden, menekankan bahwa timnya masih fokus membuka akses jalan menuju Sibolga dan Tapanuli. Personel sudah berhasil mencapai pengendara yang terjebak di jalur antara Tapanuli Utara dan Sibolga.
Angka korban jiwa terus bertambah. Hingga Minggu lalu, BNPB mencatat 303 orang meninggal dunia akibat banjir dan longsor di wilayah Sumatra ini. Ratusan lainnya masih dinyatakan hilang, meninggalkan duka yang dalam bagi keluarga yang ditinggalkan.
Artikel Terkait
Dedi Mulyadi Ungkap Dalang Perusakan Kebun Teh Pangalengan untuk Alih Fungsi Lahan
Pesta Gay di Kuala Lumpur Digerebek, 201 Pria Diamankan Termasuk PNS dan Warga Asing
Purbaya Beri Sinyal PHK Massal, 16 Ribu Pekerja Bea Cukai Terancam Dirumahkan
Sumut Berduka: 17 Tewas dan Ribuan Mengungsi Akibat Longsor-Banjir Bandang